Jakarta -Sesuai dengan ulasan sebelumnya dimana laju IHSG cenderung meneruskan aksi angkat jemurannya. Saham-saham big caps masih menjadi incaran terjadinya aksi profit taking. Padahal laju bursa saham Asia mulai bergerak rebound meski terbatas. Posisi IHSG setelah utang gap 4598-4613 terlunasi masih cenderung melemah karena masih tingginya hasrat untuk jualan dan kemungkinan akan menuju utang gap berikutnya di level 4512-4524. Di sisi lain, aksi beli asing yang mulai menunjukkan penurunan beberapa hari terakhir kian berlanjut dan akhirnya nett sell yang memperparah pelemahan. Beberapa rilis kinerja keuangan emiten yang kami rasa masih inline dengan pasar seolah tidak mampu mengimbangi hasrat untuk angkat jemuran tersebut. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4665,27 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4622,93 (level terendahnya) jelang preclosing dan berakhir di level 4623,57. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Kamis (27/2) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4500-4525 dan resisten 4550-4578. MACD turut berbalik turun dengan didukung histogram yang semakin memendek RSI, Stochastic, dan William's %R menunjukkan pola downtrend. Kecenderungan IHSG masih berpotensi melanjutkan pelemahannya namun, kami berharap dapat terbatas agar pola IHSG tidak berubah menjadi mid-term downtrend. Berlanjutnya candle merah masih memicu aksi angkat jemuran lanjutan. Waspada berlanjutnya potensi downreversal namun, perhatikan juga volume pasar jika (mungkin) terjadi rebound sehingga jemuran dapat kembali dipasang.(detik.com)
Pada perdagangan Kamis (27/2) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4500-4525 dan resisten 4550-4578. MACD turut berbalik turun dengan didukung histogram yang semakin memendek RSI, Stochastic, dan William's %R menunjukkan pola downtrend. Kecenderungan IHSG masih berpotensi melanjutkan pelemahannya namun, kami berharap dapat terbatas agar pola IHSG tidak berubah menjadi mid-term downtrend. Berlanjutnya candle merah masih memicu aksi angkat jemuran lanjutan. Waspada berlanjutnya potensi downreversal namun, perhatikan juga volume pasar jika (mungkin) terjadi rebound sehingga jemuran dapat kembali dipasang.(detik.com)