korea by dewanti

Thursday, October 24, 2013

Menanti Data AS, Rupiah Konsolidasi Naik

INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (24/10/2013) diprediksi konsolidasi menguat di tengah penantian pasar atas data neraca perdagangan AS nanti malam.
Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, Kamis ini data ekonomi dari dalam negeri belum ada yang dirilis. Sementara itu, dari AS sendiri tidak ada data-data penting yang dipublikasikan semalam. Sebagian dari data-data tersebut baru akan dirilis nanti malam.
Nanti malam, kata dia, AS akan merilis data neraca perdagangan dan indeks PMI Manufaktur. Dua data ini yang dianggap penting oleh pasar. "Karena itu, pergerakan rupiah akan melanjutkan konsolidasi dengan kecenderungan menguat. Jika level 10.200 ditembus, rupiah berpeluang menguat ke 11.175. Di sisi lain, jika melemah akan terbatas di level 11.315 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.
Sebab, lebih jauh Christian menjelaskan, aktivitas manufaktur AS akan menunjukkan komponen tenaga kerja di sektor manufaktur. "Pasar juga bisa melihat tingkat konsumen dalam negeri AS melalui laporan pertubuhan impor dan bagaimana permintaan global melalui laporan ekspor AS," ujarnya.
Defisit neraca perdagangan AS diprediksi masih membengkak sebesar US$39,5 miliar dari publikasi sebelumnya US$39,1 miliar. "Begitu juga dengan PMI Manufaktur yang diprediksi merosot ke 52 dari sebelumnya 52,8. Kondisi ini masih jadi sentimen negatif bagi dolar AS," tandas dia.
Sementara itu, menurut dia, profit taking pada rupiah kemungkinan baru akan terjadi di akhir pekan. "Apalagi, nilai tukar rupiah di non-deliverable forward (NDF) sudah menguat tajam ke 10.858 per dolar AS," timpal dia.
Sedangkan untuk tembus 10.000 per dolar AS, lanjut Christian, rupiah membutuhkan dukungan dari membaiknya data-data makro ekonomi Indonesia yang antara lain akan dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada 1 November.
Pada tanggal tersebut ada serangkaian data dari dalam negeri seperti Indeks PMI Manufaktur versi HSBC, laporan inflasi dan neraca perdagangan Indonesia. "Terutama, jika laporan defisit neraca perdagangan Indonesia menunjukkan perbaikan, rupiah akan melanjutkan penguatan," imbuhnya.
Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS  di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (23/10/2013) ditutup menguat 23 poin (0,20%) ke posisi 11.265/11.273.