Jakarta -Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka inflasi Maret 2014 mencapai 0,08% secara Month on Month (MoM). Untuk inflasi tahun kalender mencapai 1,14%, dan inflasi tahunan atau year on year mencapai 7,32% per Maret 2014. Inflasi di Maret 2014 ini dinilai cukup rendah.
Berikut penyebab inflasi berdasarkan data BPS seperti disampaikan Kepala BPS Suryamin saat konferensi persnya di Kantor BPS, Jakarta, Selasa (1/4/2014).
Penyebab utama inflasi:
- Beras: andil terhadap inflasi 0,05%, terjadi perubahan harga pada Februari 2014 mencapai 1,54%. Kenaikan tertinggi terjadi di Cirebon. "Jadi musim penghujan Februari-Maret masih terus berlanjut menyebabkan pasokan beras berkurang. Ada keterlambatan menanam sehingga panen terlambat," ujar Suryamin.
- Cabai rawit: andil terhadap inflasi 0,05%, perubahan harga 16,45%. Kenaikan tertinggi terjadi di Probolinggo, Sumenep, dan Merauke. "Ini karena kurangnya panen cabai rawit di sentra-sentra karena curah hujan dan erupsi gunung kelud," kata dia.
- Tarif angkutan udara: andil terhadap inflasi 0,03%. Perubahan harga 4,17% karena adanya biaya tarif penumpang kelas ekonomi, niaga dan berjadwal. Kenaikan tertinggi di Bima dan Tanjung Pandan.
- Bawang putih: andil terhadap inflasi 0,02%. Perubahan harga: 9,87% karena pasokan terbatas. Kenaikan tertinggi di Cilacap, Depok, dan Kudus.
- Minyak goreng: andil terhadap inflasi 0,02%. Perubahan harga: 2,12%, dipengaruhi harga bahan baku minyak sawit dan CPO. Kenaikan tertinggi di Sibolga dan Pematang Siantar.
- Rokok kretek filter: andil terhadap inflasi 0,02%. Perubahan harga: 0,97%. Kenaikan tertinggi di Bekasi dan Ternate.
Penghambat inflasi:
- Telur ayam: andil 0,09%. Perubahan harga 12,01% karena meningkatnya pasokan telur. Penurunan harga tertinggi di Tembilahan dan Ternate.
- Cabai merah: andil 0,09%. Perubahan harga 14,47% karena pasokan cabai merah banyak, terjadi penurunan tertinggi di Jambi dan Malang.
- Daging ayam ras: andil 0,04%. Perubahan harga 3,54% karena meningkatnya pasokan daging. Penurunan tertinggi di Bima, Tanjung, dan Maumere.
- Tomat sayur: andil 0,02%. Perubahan harga 10,58% karena pasokan banyak dan cukup lancar. Penurunan tertinggi di Mataram dan Manokwari. (detik.com)