korea by dewanti

Wednesday, May 7, 2014

Kiwoom Securities: IHSG Cenderung Turun

Jakarta -Melemahnya Dow Jones dan bursa regional dapat memberi sentimen yang negatif. IHSG menutup sesi perdagangan relatif melemah setelah gagal melanjutkan penguatan kemarin. Belum adanya aksi jual asing diharapkan dapat membatasi peluang negatif. Oleh karena itu, kami memperkirakan IHSG akan bergerak cenderung turun pada hari ini.
 
BUMI – Rencana rights issue
PT Bumi resources (BUMI) berencana menerbitkan saham baru sebanyak 26.17 miliar saham seri B (setara dengan 53.5% saham) dengan menerbitkan HMETD (rights issue). Dengan harga pelaksanaan Rp 250 per saham maka target perolehan dana mencapai Rp 6.54 Triliun. Rasio rights issue 50:63 dan memiliki efek dilusi sebesar 55.75%. BUMI akan menggunakan Rp 1.7 Triliun dari hasil rights issue untuk melunasi utang dari China Investment Corporation (CIC). Perseroan juga akan menggunakan Rp 1.7 Triliun untuk pelunasan seluruh fasilitas pinjaman dari Castleford Investment Holdings Ltd dan sebesar Rp 2.5 Triliun untuk peluasan sebagian guaranteed convertible bond due serta beberapa fasilitas utang perseroan lainnya. RUPSLB akan dilaksanakan pada 5 Juni 2014.
 
ISAT – Refinancing utang
PT Indosat (ISAT) melakukan refinancing atas utang yang jatuh tempo tahun ini senilai Rp 2.44 Triliun. Sebelumnya ISAT telah memperpanjang utang kepada PT Bank Central Asia (BBCA) senilai Rp 1.5 Triliun yang jatuh tempo pada 10 Februari lalu. Utang tersebut diperpanjang 1 tahun dengan jatuh tempo 10 Februari 2015 namun ISAT harus menanggung bunga 1-month JIBOR+2.25% dari sebelumnya 1-month JIBOR+2%. ISAT juga tercatat memiliki pinjaman dalam mata uang asing senilai Rp 843.41 Miliar yang akan jatuh tempo tahun ini, sekitar 34.6% dari total utang yang jatuh tempo tahun ini. Manajemen berencana mengubah pinjaman valas menjadi pinjaman Rupiah.
 
SMCB – Refinancing utang
PT Holcim Indonesia (SMCB) tengah mencari pinjaman sekitar Rp 1.5 Triliun dalam rangka refinancing utang. Pinjaman tersebut akan direalisasikan pada 2H 2014. SMCB tercatat memiliki utang senilai Rp 1.16 Triliun yang akan jatuh tempo pada November 2014. Selain untuk refinancing utang, SMCB juga membutuhkan dana untuk pengembangan usaha seperti membangun pabrik Tuban 2, pabril silo, serta untuk mendukung biaya pemeliharaan tahunan.
 
SMMA – Rencana private placement
PT Sinar Mas Multiartha (SMMA) berencana akan menambah modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) atau private placement dengan menerbitkan sebanyak 623.7 juta saham baru (10% saham) dan Nilainya diperkirakan mencapai Rp 2.1 Triliun. Pelaksanaan aksi korporasi ini dapat dilakukan tahun ini atau tahun depan. SMMA akan menggunakan dana hasil non-HMETD untuk modal kerja dan perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB pada 13 Juni 2014.(detik.com)