korea by dewanti

Friday, January 24, 2014

Utang Pemerintah Rp 2.300 T, Wamenkeu: Tak Perlu Khawatir

Jakarta -Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Bambang Brodjonegoro menyebutkan utang pemerintah yang mencapai ribuan triliun rupiah tak perlu dikhawatirkan.
Hingga akhir 2013, utang pemerintah Indonesia mencapai Rp 2.371,39 triliun atau naik Rp 393,68 triliun dibandingkan posisi akhir 2012.
"Tidak perlu khawatir berlebihan tetap kita harus jaga utang kita tapi nggak usah berlebihan," ungkap Bambang di Gedung Frans Seda, kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (24/1/2014)
Menurut Bambang kondisi perekonomian Indonesia masih sehat. Tercatat utang per GDP masih pada 23%. Kemudian defisit fiskal pada APBN juga berada di bawah 3%.
"Utang per GDP kita masih 26%, di dalam defisitnya relatif sekitar 2,3% jadi sebenarnya kita me-manage fiskal dan anggaran supaya utang tidak memberatkan," jelasnya.
Bambang menyatakan pemerintah akan menjaga anggaran negara dengan sehat secara berkelanjutan. Terutama dalam penggunaan pembiayaan yang lebih ditujukan kepada program pemerintah yang bersifat produktif.
"Cara menjaganya anggaran dikelola dengan benar. Gunakan untuk hal-hal yang produktif," paparnya. Seperti diketahui, jumlah utang pemerintah dengan denominasi dolar AS hingga akhir 2013 mencapai US$ 194,55 miliar. Turun dibandingkan utang di akhir 2012 yang mencapai US$ 204,52 miliar. Namun karena nilai tukar rupiah yang melemah, total utang pemerintah dalam rupiah menjadi besar.
Utang pemerintah di akhir 2013 tersebut terdiri dari pinjaman Rp 710,34 triliun, naik dibanding akhir 2012 yang sebesar Rp 614,61 triliun. Kemudian berupa surat berharga Rp 1.661,05 triliun, naik dibanding akhir 2012 yang sebesar Rp 1.361,1 triliun.
Jika menggunakan PDB Indonesia yang sebesar Rp 8.241,9 triliun, maka rasio utang Indonesia hingga akhir 2013 sebesar 28,7%. Rincian pinjaman yang diperoleh pemerintah pusat hingga akhir 2013 adalah:
  • Bilateral: Rp 380,91 triliun
  • Multilateral: Rp 287,41 triliun
  • Komersial: Rp 39,47 triliun
  • Supplier: Rp 350 miliar
  • Pinjaman dalam negeri: Rp 2,2 triliun
sumber: detik.com