New York -Pasar saham Wall Street berakhir negatif setelah marak terjadi aksi jual gara-gara data manufaktur China yang mengecewakan. Investor langsung mengamankan investasinya dengan melepas aset berisiko tinggi.
Saham finansial dan bahan tambang jatuh cukup dalam. Sektor telekomunikasi menjadi satu-satunya yang positif. Volume perdagangan pun lebih tinggi dibandingkan hari-hari sebelumnya.
Data manufaktur China kembali melambat di akhir 2013, nah perlambatan ini juga diperkirakan masih akan terasa hingga awal tahun ini.
Selain itu saham-saham perusahaan China yang bisa diperdagangkan di bursa AS pun berjatuhan menyusul permintaan Securities and Exchange Commission (SEC) supaya perusahaan-perusahaan ini tak lagi diaudit oleh perusahaan akunting China.
"Kepanikan hari ini semua berhubungan dengan China, tapi saya rasa ini respons sementara," kata Randy Frederick, managing director dari Charles Schwab di Austin, Texas, seperti dikutip Reuters, Jumat (24/1/2014).
"Jika ada kinerja yang baik dari perusahaan ternama saya kira pasar bisa kembali menguat lagi," ujarnya.
Pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat, Indeks Dow Jones jatuh 175,99 poin (1,07%) ke level 16.197,35, Indeks S&P 500 kehilangan 16,4 poin (0,89%) ke level 1.828,46 dan Indeks Komposit Nasdaq anjlok 24,126 poin (0,57%) ke level 4.218,875. (detik.com)