INILAHCOM, Jakarta Laju IHSG diprediksi melambat hingga 24 Februari 2014. Para pemodal pun disarankan merealisasikan keuntungan dan menunggu momentum untuk masuk kembali.
Pada sesi pertama perdagangan Rabu (19/2/2014) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 18,748 poin (0,41%) ke posisi 4.574,939. Level tertinggi 4.579,747 dan terendah 4.559,332.
Gema Goeyardi, Presiden Direktur dan Pendiri PT Astronacci International mengatakan, saat ini IHSG berada pada area harmonic resistance antara 4.550-4.570 dan bertepatan dengan tanggal pembentukan peak pada 18-20 Februari 2014. "Idealnya penguatan indeks akan mulai berkurang dan memasuki fase sideways hingga bulan memasuki Sagittarius di mana akan ada peningkatan volatilitas," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (19/2/2014).
Lebih jauh Gema menjelaskan, pada pekan depan, akan banyak siklus astrologi penting yang bertepatan dengan time geometric sebagai area waktu pembalikan arah harga. "Tanggal 24 dan 27 Februari akan menjadi tanggal penting dalam menentukan tren reversal pada IHSG," ujarnya.
"Pergerakan saham-saham di bursa kita akan mengalami perlambatan hingga 24 Februari 2014," tandas dia. IHSG telah mencapai target resistennya dan para pemodal akan bersiap melakukan profit taking dan menunggu sampai ada kesempatan beli untuk fase akumulasi selanjutnya. Area support IHSG berada pada 4.475-4.512.
Saat ini, Gema menyarankan para pemodal untuk melakukan profit taking. "Waktu pembalikan arah sudah terlihat dan saat ini kita akan menunggu price action yang lebih jelas untuk menentukan arah harga," ungkap dia. "Dalam 1-2 hari ke depan kami akan memberikan update lebih detail mengenai pola dan arah IHSG pada 27 Februari 2014."
Secara probabilitas, kata dia, koreksi pada saham-saham di bursa akan mengalami koreksi minor hingga 24 Februari 2014.
Saham PT Adhi Karya (ADHI) dan PT Ciputra Property (CTRP) telah dijual kemarin. "Kita akan menunggu kesempatan membeli kembali," ungkap dia.
Sementara itu, saham PT Bumi Serpong Damai (BSDE) akan memasuki tahap sideways atau koreksi minor dan hal ini masih dapat ditoleransi. "Posisi hold dapat dilakukan," timpal dia.
Saham PT Alam Sutera Realty (ASRI) dan PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) memerlukan waktu 3-4 hari memasuki tahap sideways sebelum naik kembali. "Rentang pergerakan kedua saham ini maksimal 3%," imbuhnya.