INILAH.COM, Jakarta Level 4.154 dinilai jadi suport penting bagi IHSG. Jika gagal bertahan, tren jangka menengah bakal kembali turun. Berhati-hatilah karena pasar masih rentan.
Satrio Utomo, kepala riset PT Universal Broker Indonesia mengatakan, sentimen negatif dari bursa regional masih terus membayangi perdagangan di lantai Bursa Efek Indonesia. "Sentimen negatif ini muncul setelah data ekonomi AS yang bervariasi membuat indeks Dow Jones Industrial (DJI) semalam turun 44,89 poin (-0,27 persen) sehingga ditutup pada level 16.425,10," kata dia di Jakarta, Selasa (7/1/2014).
Sentimen negatif tersebut, lanjut dia, masih membayangi perdagangan di lantai Bursa Efek Indonesia yang tengah berusaha menyesuaikan diri dengan aturan baru pada fraksi dan lot size baru. "IHSG hari ini diperkirakan bakal bergerak bervariasi pada kisaran sempit 4.154-4.230," ujarnya.
Dia menegaskan, hanya penutupan di atas 4.230 yang akan mengakhiri tren turun jangka pendek yang tengah berlangsung pada IHSG. "Disisi lain, suport di 4.154 adalah suport penting bagi IHSG. Suport ini adalah suport dari tren naik jangka menengah. Jika suport ini gagal bertahan, tren jangka menengah IHSG bakal kembali berubah menjadi tren turun," tandas dia.
Lebih jauh Satrio menjelaskan, surplus neraca perdagangan di bulan November 2013, sebenarnya sudah memberikan gambaran yang positif tentang kondisi perekonomian. "Akan tetapi, kondisi regional yang memburuk dan sepinya pasar akibat peraturan perdagangan yang baru, telah membuat pelaku pasar lebih merespons berita-berita negatif yang berasal dari kenaikan LPG 12 kg dan pemberlakukan UU Minverba yang baru," timpal dia.
"Pemodal sebaiknya berhati-hati dalam melakukan positioning mengingat kondisi pasar yang masih rentan," imbuh Satrio seraya mewanti-wanti.