korea by dewanti

Monday, April 14, 2014

Inilah Target Harga Saham-saham Bank Besar

INILAHCOM, Jakarta – Di sektor perbankan, saham BBRI, BMRI, dan BBCA dinilai masih bisa memberikan potential gain yang cukup besar bagi para pemodal. Inilah target-target harga sahamnya.
Pada perdagangan Jumat (11/4/2014) saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) ditutup menguat Rp125 (1,3%) ke Rp9.550; PT Bank Mandiri (BMRI) menguat Rp50 (0,5%) ke Rp9.700; PT Bank Central Asia (BBCA) menanjak Rp200 (1,8%) ke Rp11.100; dan PT Bank Negara Indonesia (BBNI) naik Rp10 (0,2%) ke Rp4.920 per saham.
Pengamat pasar modal John Veter mengatakan, kalau melihat memang, saham-saham bank lapis pertama seperti BBRI, BMRI, dan BBCA masih menunjukkan pertumbuhan. "Pada 2014, yang paling berat adalah kinerja kuartal I di tengah tingginya inflasi dan tingginya BI rate," katanya kepada INILAHCOM.
Sementara itu, lanjut dia, kuartal II dan berikutnya, inflasi cenderung rendah dan BI rate cenderung turun. "Karena itu, saham-saham bank berpeluang diuntungkan. Banyak investor yang mengakumulasi saham-saham bank di saat-saat sekarang," ujarnya.
Menurut dia, kinerja emiten-emiten bank 2013 menggambarkan arah kinerja kuartal I-2014. Sebab, pada 2013, saham-saham bank mendapat tekanan yang luar biasa mulai dari pembatasan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), kenaikan biaya Down Payment dan sebagainya.
Karena itu, dia menegaskan, kinerja emiten bank untuk kuartal I-2014 tidak akan berbeda jauh dengan kuartal IV-2014. "Meski begitu, pertumbuhan bank terbukti masih oke. Saya rekomendasikan akumulasi bertahap pada saham-saham bank setelah mengalami penurunan yang cukup dalam pada Kamis (10/4/2014)," ucapnya.
Dia merekomendasikan beli saham bank untuk jangka menengah-panjang yang dinilainya cukup baik ditahan selama 3 bulan hingga 1 tahun. "Target harga untuk BBRI dan BMRI di level Rp11.500 dan BBCA di Rp12.000," ungkap dia.
Sementara itu, untuk saham BBNI, Veter mengaku tidak mencermatinya. "Saya perhatikan, BBRI, BMRI, dan BBCA punya potential gain yang cukup besar," timpal dia. "Apalagi, dari sisi lini bisnisnya, BBRI, BMRI, dan BBCA saling melengkapi. BBCA fokus di sektor ritel dan konsumsi, sementara BMRI fokus ke korporasi, dan BBRI lebih fokus ke nasabah pedesaan dan kredit mikro."
Karena keunikan tersebut, menurut Veter, mereka menjadi bank-bank besar di Indonesia. "Mereka punya market share-nya sendiri-sendiri. Berbeda dengan PT Bank Danamon (BDMN) yang tidak punya keunikan apapun," timpal Veter.
Dari sisi Price to Book Value (PBV), dari tiga bank tersebut, BMRI paling menarik. BBCA paling mahal dan BBRI di posisi kedua.
Sementara itu, soal proyeksi International Monetary Fund (IMF) atas pelambatan ekonomi Indonesia, menurut dia bisa benar bisa salah. "Tapi, saya percaya proyeksi dari Bank Indonesia (BI) bahwa Indonesia bisa tumbuh di level 5,8% hingga 6% masih valid. Ini masih cukup untuk menopang pertumbuhan kinerja emiten perbankan," imbuhnya.