INILAHCOM, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepekan ke depan diperkirakan berada pada support 4700-4750 dan resisten 4865-4945. Pelemahan dapat terjadi, tapi 11 saham bisa dimainkan.
Kepala Riset PT Trust Securities, Reza Priyambada mengatakan, IHSG membentuk pola menyerupai spinning di bawah upper bollinger bands. MACD masih bertahan naik dengan histogram positif yang turun. RSI, William's %R, dan Stochastic melanjutkan penurunan.
"Laju IHSG sempat di bawah kisaran target support (4783-4828) namun, juga sempat melewati target resisten (4879-4906)," ucap Reza dalam risetnya, Minggu (13/4/2014).
Menurut Reza, posisi IHSG yang masih rawan, akan mudah melemah jika sentimen yang ada tidak cukup kuat, terutama dari regional dan belum jelasnya arah politik dalam negeri pasca Pileg. Tetapi, penurunan yang terjadi telah menutup utang gap 4769-4793 sehingga diharapkan masih ada peluang pembalikan arah meski tipis.
Untuk pekan depan, kata dia, beberapa data ekonomi yang akan menjadi perhatian sentimen di antaranya : RBA meeting's minutes Australia; Inflation rate New Zealand; Industrial production & consumer confidence Jepang; New Yuan loans, FDI, retail sales, industrial production, house price index, & GDP growth rate China; PPI KorSel; Industrial production, balance of trade, inflation rate, PPI, & current account Jerman; ZEW economic sentiment index, inflation rate, current account, & balance of trade Zona Euro.
Inflation rate, PPI, claimant count change, unemployment rate, & retail price index Inggris; Inflation rate, current account, industrial orders, & balance of trade Italia; Industrial production & inflation rate Spanyol; Retail sales, business inventories, inflation rate, NY empire state manufacturing index, redbook, NAHB housing market index, MBA mortgage apllications, building permits, housing starts, industrial production, manufacturing production, initial jobless claims, Philadelphia Fed manufacturing index, & chain store sales AS; dan lainnya.
Sementara 11 saham yang dapat dijadikan pilihan, seperti : PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).
PT Sugih Energy Tbk (SUGI), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).