Jakarta -Kurangnya faktor pendukung belum dapat memperbaiki sentimen. IHSG tertekan cukup dalam dengan menembus level psikologis 4,300 kemarin serta diikuti oleh adanya aksi jual asing yang masih dapat mendorong potensi yang negatif. Maka, kami memperkirakan IHSG masih akan bergerak cenderung turun hari ini.
IPO PT Panin Bank Syariah
PT Panin Bank Syariah (PBS) berencana menerbitkan maksimal 5 miliar lembar saham (50% saham) baru dengan nilai nominal Rp 100 per lembar melalui proses IPO. Sekitar 80% dana IPO akan dialokasikan untuk mendukung struktur permodalan dan 20% sisanya untuk pengembangan jaringan infrastruktur bank. Evergreen Capital dan RHB OSK Securities Indonesia bertindak sebagai penjamin emisi. Rencana tersebut menunggu pernyataan efektif pada 30 Desember 2013 dengan masa penawaran 2-8 Januari 2014.
BNLI Rencana emisi obligasi
PT Bank Permata (BNLI) berencana menerbitkan obligasi I/2013 senilai Rp 1.5 Triliun dan obligasi subordinasi I/2013 senilai Rp 1 Triliun. Obligasi akan terdiri dari dua seri, dimana Seri A bertenor 1 tahun dan Seri B bertenor 3 tahun. Obligasi subordinasi akan memiliki tenor 7 tahun. masa penawaran awal berlangsung pada 28 November hingga 10 Desember dengan perkiraan mendapat pernyataan efektif pada 17 Desember. Pefindo memberi peringkat odAA+ terhadap rencana emisi obligasi BNLI dan peringkat idAA terhadap rencana emisi obligasi subordinasi. Seluruh dana hasil emisi obligasi akan dialokasikan untuk mendukung penyaluran kredit.
INCO Rencana pembangunan smelter di Bahodapi
PT Vale Indonesia (INCO) mendapatkan dukungan dana US$ 2 Miliar dari Vale SA (Vale Global). Dana US$ 2 Miliar merupakan total anggaran yang dibutuhkan INCO untuk membangun pabrik pemurnian (smelter) bijih nikel di Bahadopi (Sulawesi Tenggara). INCO sudah melakukan studi kelayakan awal pembangunan smelter Bahadopi. Sebelumnya, INCO telah mengoperasikan smelter di Sorowako (Sulawesi Selatan) dengan produksi nikel hingga 73,000 tin nickel in matte per tahun. INCO berencana menambah smelter untuk menghadapi larangan ekspor bijih nikel.
SMGR Belanja modal 2014
PT Semen Indonesia (SMGR) telah menyiapkan anggaran belanja modal di tahun 2014 berkisar Rp 4 Triliun-Rp 5 Triliun yang tidak berbeda jauh dengan tahun ini. Sumber dana belanja modal berasal dari kas internal. Dari jumlah belanja modal tersebut sekitar Rp 2 Triliun-Rp 3 Triliun akan dialokasikan untuk pembangunan dua pabrik yang berlokasi di Rembang (Jawa Tengah) dan Indarung (Sumatera Barat). SMGR menargetkan pabrik Indarung selesai akhir 2015 dan Rembang beroperasi tahun 2016. Kedua pabrik ini membutuhkan total dana investasi hingga Rp 7 Triliun. SMGR juga akan menambah dua pabrik penggilingan semen yang diperkirakan membutuhkan dana Rp 500 Miliar hingga Rp 1 Triliun. Selain itu, SMGR juga menyiapkan Rp 500 Miliar bagi perbaikan distribusi dan trasportasi. (detik.com)