INILAH.COM, Singapura - Bursa saham Asia menguat pada perdagangan Rabu (27/11/2013) dengan harapan reformasi ekonomi di China.
Indeks Shanghai naik 0,7% dan indeks Hang Seng naik 0,5%. Penguatan seiring pernyataan Gubernur Bank Rakyat China, Zhou Xiaochuan tentang reformasi sektor keuangan termasuk menurunkan kontrol suku bunga deposito dan mata yang yang lebih fleksibel. Kebijakan ini memungkinkan lembaga asing lebih agresif berinvesasi di pasar saham dan pasar obligasi di negeri Tirai Bambu tersebut.
"Pernyataan ini menunjukkan China bergerak ke perekonomian yang berorientasi pasar," kata Zeng Xiangzhao, analis di Everbright Securities, seperti mengutip marketwatch.com.
Dolar AS bergerak stabil terhadap yen setelah melemah 0,4% menjadi 101,52 yen per dolar AS. Indeks Nikkei melemah 0,4% dengan pelemahan yen terhadap dolar AS.
"Partisipasi investor asing mengering menjelang liburan AS pada Kamis besok sehingga memicu dna asing keluar dari pasar," kata Hideyuki Ishiguro dari Okasan Securities.
Pasar regional mayoritas stabil menjelang libur Thanksgiving AS Kamis (28/11/2013) besok. Indeks berada di area positif seiring penguatan Wall Street pada perdagangan Selasa (26/11/2013).
Indeks ASX di Australia turun 0,25t seiring penurunan saham penambang emas seperti Newrest Mining 4,07%. Pelemahan karena turunnya harga emas ke level terendah dalam satu dekade terakhir hingga 4,3 persen. Untuk indeks Kospi di Seoul juga tertekan 0,2% dan indeks STI di Singapura kehilangan 0,2%.