INILAH.COM, Jakarta IHSG melemah 2,3% ke 4.235. Namun demikian, batas pelemahannya belum diketahui. Karena itu, pasar harus mencari level support yang baru. Seperti apa?
Pada perdagangan Selasa (26/11/20130), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 99,54 poin (2,30%) ke 4.235,261. Intraday terendah 4.235,261 dan tertinggi 4.332,387.
Satrio Utomo, kepala riset PT Universal Broker Indonesia menyarankan beli saham untuk jangka panjang. "Akan tetapi, beli saham untuk short term, bottom IHSG di mana, masih belum ketahuan," kata dia di Jakarta, Selasa (26/11/2013).
"Minggu lalu, ketika IHSG bikin high di atas 4.403, saya melihatnya sebagai sebuah sinyal positif. Paling tidak, bottom sebentar lagi. Tapi, ternyata, 4.284 kemarin itu belum bottom. Suport tersebut hari ini ditembus. Kita berarti harus kembali mencari support yang baru," ujarnya.
Lebih jauh dia menjelaskan, setelah 4.284 ditembus, next support ada di 4.191 4.225. Untuk memperburuk keadaan, Straits Times Index (STI) saat ini running di bawah gap 3.176-3.182. "Regional signal-nya juga tidak terlalu bagus," timpal dia.
Satrio sendiri mengaku posisi sahamnya relatif kosong setelah PT Indocement Tunggal Prakasa (INTP) dia cut loss di Rp18.500 tadi pagi. "Paling tinggal sekitar 5%-an. Saya mau tunggu bottom IHSG saja, sebelum mulai positoning lagi," imbuh Satrio.