Jakarta -Mixednya bursa dunia belum dapat memberikan dukungan. IHSG bergerak relatif menguat di tengah berlanjutnya minat beli asing minggu lalu. Peluang penguatan masih terbuka jika resistance dari pola downtrend dapat ditembus ke atas. Sehingga, kami memperkirakan IHSG akan bergerak mixed di kisaran positif pada hari ini.
IPO PT Sawit Sumbermas Sarana
PT Sawit Sumbermas Sarana (SSS) telah mendapat pernyataan efektif OJK terkait rencana penjualan 1.5 miliar lembar saham baru (15.7% saham) melalui proses IPO dengan harga penawaran Rp 670 per lembar. Masa penawaran berlangsung 3-5 Desember dengan listing date pada 12 Desember. Dari target perolehan dana sebesar Rp 1 Triliun, sekitar 60.5% diantaranya akan dialokasikan untuk meningkatkan penyertaan modal saham anak perusahaan, yang akan dialokasikan untuk ekspansi lahan serta pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit. Sekitar 25% dana IPO akan dialokasikan untuk meningkatkan penyertaan modal saham anak perusahaan, untuk pelunasan utang, dan 14.5% sisanya untuk mendukung modal kerja.
ADHI Cari pinjaman
Manajemen PT Adhi Karya (ADHI) tengah mengkaji rencana penarikan pinjaman bank senilai total Rp 13.4 Triliun untuk mendukung rencana pembangunan 3 proyek besar tahun depan. Ketiga proyek tersebut adalah proyek monorel Kuningan-Cawang-Bekasi Timur dan Cawang-Cibubur senilai Rp 8.4 Triliun, proyek automated container transportation (ACT) berbasis monorel yang menghubungkan Pelabuhan Tanjung Perak dan Terminal Teluk Lamong di Jawa Timur senilai Rp 2.5 Triliun, dan proyek automatic people mover system (APMS) berbasis monorel di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Tangerang, Banten) senilai Rp 2.5 Triliun.
EXCL Proses akuisisi Axis
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) telah menyetujui rancangan akuisisi Axis oleh PT XL Axiata (EXCL). Akibat merger ini, pemerintah menarik frekuensi 10 megahertz (MHz) di pita frekuensi 2,100 MHz (3G) milik Axis dan membiarkan EXCL mengambil pita frekuensi di 15 MHZ pada 1,800 MHz (2G). Alhasil kepemilikan pita frekuensi EXCL di 1,800 MHz (2G) meningkat drastis dari semula 7.5 MHz meningkat menjadi 22.5 MHz, kepemilikan pita frekuensi 2G EXCL setara dengan dua operator seluler besar lainnya, Telkomsel dan PT Indosat (ISAT). EXCL akan mengintegrasi merek XL dan Axis pasca akuisisi ini diperlukan waktu dua hingga tiga tahun.
TLKM Akuisisi seluruh kepemilikan Patrakom
PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) remsi menguasai seluruh kepemilikan saham di PT Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom). TLKM telah menandatangani conditional purchase sales agreement (CSPA) untuk membeli 20% saham PT Tanjung Mustika di Patrakom dengan nilai akuisisi sebesar Rp 24.8 Miliar. Sebelumnya pada september lalu, TLKM telah membeli 40% saham Patrakom milik PT Elnusa (ELSA) senilai Rp 45.6 Miliar dan kepemilikan TLKM di Patrakom naik menjadi 80% per September 2013 lalu. Pasca mengakuisisi secara penuh Patrakom, TLKM berencana memfokuskan Patrakom pada solusi information and communication technology (ICT) untuk minyak dan gas (migas) serta broadband maritim. (detik.com)