INILAHCOM, Hong Kong - Bursa saham Asia bergerak mixed pada awal perdagangan Rabu (11/6/2014). Pelemahan indeks S&P 500 di bursa AS memberikan sentimen negatif.
Indeks Nikkei naik 45,99 poin atau 0,31% ke 15.040,79, indeks Hang Seng turun 34,60 poin atau 0.15% ke 23.281,14, indeks Kospi naik 0,79 poin atau 0,04% ke 2.012,78 dan indeks ASX 200 turun 10,25 poin atau 0,19% menjadi 5.459,30.
Dari bursa saham Jepang, indeks Nikkei akhirnya menguat setelah pada perdagangan kemarin mengalami penurunan. Dorongan fundamental positif dari wacana alokasi dana pensiun Jepang menjadi indikator penguatan indeks.
GPIF (Pengelola dana pensiun Jepang) merencanakan untuk meningkatkan penggunaan dana pensiun yang selama ini dialokasikan sebesar 12% untuk saham domestik dan asing. Pada skenario baru GPIF, merencanakan total alokasi dana untuk masing-masing sektor saham akan meningkat ke level 17%.
Sedangkan dari bursa saham Australia, indeks ASX 200 melemah setelah pada perdagangan kemarin mengalami kenaikan tertinggi. Beberapa perusahaan besar mengalami kerugian menjadi alasannya.
Fortescue Metals turun hampir 2%. Sementara Rio Tinto melemah 0,5% karena harga biji besi terus diperdagangkan di bawah US$100 per ton.
Sementara itu, pada penutupan perdagangan Rabu dini hari tadi, bursa AS melemah tipis dengan penurunan terjadi pada indeks S&P 500. Namun, indeks Dow Jones masih mencatat rekor tertinggi keempat.
Indeks S&P 500 turun 0,48 poin atau 0,02% ke 1.950,79, indeks Dow Jones naik 2,82 poin atau 0,02% ke 16.945,92 dan indeks Nasdaq naik 1,75 poin atau 0,04% menjadi 4.338.
Indeks S&P 500 telah menguat 7,4% sejak level terendah pada 11 April. Data ekonomi AS menunjukkan pemulihan dari dampak cuaca ekstrem awal tahun ini. Selain itu, indeks tersebut juga reli pada pekan lalu setelah Bank Sentral Eropa mengumumkan paket stimulus dan data pekerjaan Amerika melampaui perkiraan.
Berdasarkan data kemarin, persediaan grosir AS meningkat 1,1% pada bulan April. Angka ini lebih dari kenaikan 0,6% yang diperkirakan oleh para ekonom. Sebuah laporan terpisah menunjukkan lowongan pekerjaan naik menjadi 4,5 juta di bulan April dibandingkan bulan sebelumnya mencapai 4,17 juta.
Indeks Nikkei naik 45,99 poin atau 0,31% ke 15.040,79, indeks Hang Seng turun 34,60 poin atau 0.15% ke 23.281,14, indeks Kospi naik 0,79 poin atau 0,04% ke 2.012,78 dan indeks ASX 200 turun 10,25 poin atau 0,19% menjadi 5.459,30.
Dari bursa saham Jepang, indeks Nikkei akhirnya menguat setelah pada perdagangan kemarin mengalami penurunan. Dorongan fundamental positif dari wacana alokasi dana pensiun Jepang menjadi indikator penguatan indeks.
GPIF (Pengelola dana pensiun Jepang) merencanakan untuk meningkatkan penggunaan dana pensiun yang selama ini dialokasikan sebesar 12% untuk saham domestik dan asing. Pada skenario baru GPIF, merencanakan total alokasi dana untuk masing-masing sektor saham akan meningkat ke level 17%.
Sedangkan dari bursa saham Australia, indeks ASX 200 melemah setelah pada perdagangan kemarin mengalami kenaikan tertinggi. Beberapa perusahaan besar mengalami kerugian menjadi alasannya.
Fortescue Metals turun hampir 2%. Sementara Rio Tinto melemah 0,5% karena harga biji besi terus diperdagangkan di bawah US$100 per ton.
Sementara itu, pada penutupan perdagangan Rabu dini hari tadi, bursa AS melemah tipis dengan penurunan terjadi pada indeks S&P 500. Namun, indeks Dow Jones masih mencatat rekor tertinggi keempat.
Indeks S&P 500 turun 0,48 poin atau 0,02% ke 1.950,79, indeks Dow Jones naik 2,82 poin atau 0,02% ke 16.945,92 dan indeks Nasdaq naik 1,75 poin atau 0,04% menjadi 4.338.
Indeks S&P 500 telah menguat 7,4% sejak level terendah pada 11 April. Data ekonomi AS menunjukkan pemulihan dari dampak cuaca ekstrem awal tahun ini. Selain itu, indeks tersebut juga reli pada pekan lalu setelah Bank Sentral Eropa mengumumkan paket stimulus dan data pekerjaan Amerika melampaui perkiraan.
Berdasarkan data kemarin, persediaan grosir AS meningkat 1,1% pada bulan April. Angka ini lebih dari kenaikan 0,6% yang diperkirakan oleh para ekonom. Sebuah laporan terpisah menunjukkan lowongan pekerjaan naik menjadi 4,5 juta di bulan April dibandingkan bulan sebelumnya mencapai 4,17 juta.