Bisnis.com, JAKARTAHarga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik hingga hari ketiga dan Brent menguat setelah kelompok pemberontak di Irak kian menguasai wilayah negara itu. Sementara itu, Presiden AS Barack Obama mengisyaratkan militernya akan kembali terlibat di wilayah itu.
Kontrak minyak mentah untuk pengiriman Agustus naik 0,6% di New York. Salah satu penyebabnya adalah karena para pemberontak dari Islamic State in Iraq and the Levant (ISIL) kini mulai menguasai wilayah perbatasan Irak dengan Yordania dan Suriah, menurut Hameed Ahmed Hashim, seorang politisi dari provinsi Anbar sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (23/6/2014).
Obama menyatakan konflik itu di Irak bisa meluas ke negara sekutu AS seperti Yordania. "Konflik itu sangat berisiko terhadap harga minyak saat ini," ujar Ric Spooner, chief strategist pada CMC Markets di Sydney yang memprediksi investor kemungkinan akan menjual kontrak WTI jika harga naik ke US$107,70 per barel.
WTI untuk pengiriman Agustus naik 62 sen menjadi US$107,45 per barel di bursa New York Mercantile Exchange dan tercatat US$107,13 pukul 10:13 waktu Sydney atau pukul 06:13 WIB.
WTI untuk pengiriman Agustus naik 62 sen menjadi US$107,45 per barel di bursa New York Mercantile Exchange dan tercatat US$107,13 pukul 10:13 waktu Sydney atau pukul 06:13 WIB.
Di bursa London, Brent untuk pembayaran Agustus menguat 34 sen menjadi US$115,15 per barel. Sedangkan selisih harga minyak acuan Eropa itu terhadap WTI sebesar US$7,90 dari US$7,98 pada 20 Juni lalu.