korea by dewanti

Wednesday, December 11, 2013

Perusahaan Migas Bakrie Ngutang Rp 2 T Untuk Bayar Utang Lama

Jakarta -PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) yang merupakan perusahaan migas di bawah grup Bakrie, memperoleh pinjaman sindikasi dari 3 bank asing senilai US$ 203 juta atau sekitar Rp 2 triliun.
Adapun bank asing yang memberikan pinjaman tersebut adalah Bank of America Merrill Lynch, Bank of India, dan Intesa Sanpaolo SpA. Utang atau pinjaman ini berjangka waktu 5 tahun dan besaran bunganya adalah LIBOR + 6 per tahun.
Direktur Utama Energi Mega Persada Imam Agustino mengatakan, pinjaman tersebut akan digunakan untuk melunasi sebagian besar pinjaman sebelumnya, sehingga dengan pinjaman baru ada penghematan beban biaya bunga secara signifikan.
"Dengan mendapatkan loan (pinjaman) sindikasi ini, untuk tahun depan dapat kita dapat menghemat beban bunga sampai US$ 26 juta per tahun. Ini berdampak kepada profit atau keuntungan kita tahun depan," kata Imam dalam jumpa pers di Otel Lobby Bakrie Tower, Epicentrum Kuningan, Jakarta, Rabu (11/12/2013).
Imam menyebutkan, pinjaman ini akan digunakan perseroan untuk melunasi utang dari ND Owen sebesar US$ 290 juta, yang suku bunganya tinggi, yaitu 17% dan naik hingga 20%.
"Pinjaman US$ 203 juta ini untuk bayar sebagian utang ND Owen. Kita membayar lebih awal karena suku bunga agak tinggi ya," kata dia.
Selain itu, sebelumnya perseroan juga telah mendapatkan fasilitas pinjaman sebesar US$ 90 juta untuk working capital perseroan. "Sebelumnya sudah ada pinjaman US$ 90 juta dari agent Bank of New York yang ini untuk working capital," cetusnya.
Sementara untuk sisa utang dari ND Owen US$ 87 juta, Energi Mega Persada akan mencari pinjaman lain lagi. "Sisa pelunasan masih kita cari," kata Imam.
Pada kesempatan itu, Direktur Keuangan Energi Mega Persada Didit Ratam mengatakan, perseroan akan akan menggenjot produksi minyaknya di tahun depan sebesar 65-70 ribu barel per hari. Saat ini, produksi minyak perseroan mencapai 50-54 ribu barel per hari.
Untuk meningkatan produksi minyaknya itu, perseroan akan terus menggenjot produksi dari blok migasnya di Bentu, Pekanbaru, Riau.
Saat ini produksi minyak perseroan paling banyak dihasilkan dari blok migas Bentu, Pekanbaru, Riau sebesar 50%, sisanya dari blok migas lain. Saat ini jumlah blok migas perseroan ada 11blok.
"Produksi terbesar salah satunya di blok Bentu, kira-kira 50%, sisanya dari blok-blok lain, ada 11 blok migas," kata Didit.
Dengan peningkatan produksi tersebut, Energi Mega Persada menargetkan bisa meningkatkan pendapatan hingga 15% di tahun depan. Per September 2013, angka penjualan perseroan mencapai US$ 600 juta dan EBITDA US$ 300 juta.
Tahun depan, perseroan menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 270 juta yang sepenuhnya berasal dari internal cash flow. (detik.com)