korea by dewanti

Monday, January 20, 2014

Data China Perlemah Rupiah

INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (20/1/2014) ditutup melemah 35 poin (0,28%) ke posisi 12.115/12.125 dari posisi akhir pekan lalu 12.085/12.095.
Analis senior Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, pelemahan rupiah awal pekan ini seiring data Produk Domestik Bruto (PDB) China yang dirilis tadi pagi tidak begitu positif. Meskipun angkanya lebih tinggi dibandingkan prediksi pasar.
Kondisi itu, kata dia, membuat pasar khawatir dengan outlook ekspor Indonesia ke China. "Karena itu, rupiah ditutup di level terlemahnya 12.115 dari level terkuatnya 12.090 dari posisi pembukaan di level terkuatnya itu terhadap dolar AS," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (20/1/2014).
Memang data PDB China, lanjut Firman, di atas prediksi 7,6% menjadi 7,7% tapi lebih rendah dari publikasi sebelumnya 7,8%. "Apalagi, selain PDB, data China lain yang dirilis pada saat yang bersamaan juga kurang positif," ujarnya.
Antara lain, output industri China melambat menjadi 9,7% dari prediksi 9,8% dan publikasi sebelumnya 10%. Begitu juga dengan penjualan ritel yang melandai sesuai prediksi ke level 13,6% dari sebelumnya 13,7%.
Nasib serupa terjadi pada laju investasi daerah perkotaan yang melambat ke 19,6% dari prediksi 19,8% dan publikasi sebelumnya 19,9%. "Ini menujukkan, pertumbuhan ekonomi China pada kuartal I-2014 akan melaju lebih lambat," ungkap dia.
Kondisi itu, Firman menegaskan, diperparah oleh kembali mengetatnya kondisi likuiditas di China. "Jadi, sentimen yang menekan rupiah awal pekan ini lebih pada faktor China," tuturnya.
Semua itu, diekspektasikan pasar, akan memicu melambatnya laju ekspor Indonesia ke China. "Jika data China tidak setinggi prediksi atau lebih lambat dibandingkan publikasi sebelumnya, ekspor Indonesia pun akan seperti itu ke China," papar dia.
Alhasil, rupiah melemah meski dolar AS juga melemah tipis terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa).
Indeks dolar AS melemah tipis ke 81,105 dari sebelumnya 81,18. "Terhadap euro, dolar AS ditransaksikan melemah ke US$1,3535 dari sebelumnya US$1,3539 per euro," imbuh Firman.