Jakarta -Cadangan minyak Indonesia makin menipis, sampai saat ini belum juga ditemukan cadangan minyak baru yang signifikan. Minyak di Indonesia diperkirakan habis 12 tahun lagi.
"Cadangan minyak kita saat ini hanya mencapai 3,7 miliar barel, dengan jumlah tersebut Indonesia berada diperingkat 28 negara pemilik cadangan minyak paling banyak di dunia. Tapi dengan 3,7 miliar barel tersebut cadangan Indonesia di dunia hanya 0,3% kecil sekali," kata Wakil Direktur Reformainer Institute Komaidi Notonegoro pada acara Pertamina Energy Outlock 2014, di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Senin (16/12/2013).
Komaidi mengungkapkan, dengan produksi minyak Indonesia rata-rata 830.000 barel per hari dengan tidak ditemukannya cadangan minyak signifikan hingga sampai saat ini, cadangan minyak Indonesia habis 12 tahun lagi.
"Dengan 3,7 miliar barel itu kalau tidak ditemukan cadangan minyak signifikan cadangan minyak di Indonesia habis 12 tahun lagi," ujarnya.
Hal yang sama juga ada di sektor cadangan gas bumi, walaupun sampai saat ini Indonesia menjadi eksportir gas bumi, namun cadangan gas bumi Indonesia hanya sebesar 103,3 triliun cubik feet (Tcf).
"Itu pun hanya cukup sampai 41 tahun lagi, sementara pemerintah mau terapkan konversi BBM ke BBG. Jika ini masif artinya konsumsi gas bakal meningkat tinggi dan cadangan gas bumi kita akan lebih cepat habis lagi, kecuali kita dapat cadangan gas baru yang signifikan," ungkapnya.
Komaidi menambahkan, sayangnya pemerintah masih memberikan subsidi yang besar terhadap BBM, yang per tahunnya mencapai ratusan triliun rupiah.
"Apalagi dari produksi minyak dengan subsidi BBM yang dikeluarkan, keuangan negara atau neraca pperdagangan kita sudah defisit. Neraca perdagangan minyak dan gas kita pada 2011 defisit US$ 16,845 juta pada 2012 defisitnya tambah besar mencapai US$ 19,775 juta. Hal ini tentunya makin menekan APBN kita, menekan devisa negara, di mana untuk impor dalam setahun mencapai 25% cadangan devisa nasional," tegasnya.
Jadi masih pantaskah ada subsidi BBM? (detik.com)