Jakarta -Dolar AS terus menguat terhadap rupiah hingga level Rp 12.115. Kondisi ini dinilai oleh pengamat pasar uang sebagai nilai yang sudah dalam posisi 'obral'.
"Rupiah sudah murah banget, dolarnya mahal banget. Rupiah sudah under value, dalam posisi diobral," kata Analis Rupiah dari Samuel Sekuritas Lana Soelistyaningsih saat dihubungi detikFinance di Jakarta, Senin (16/12/2013).
Dia menjelaskan, isu pengurangan stimulus (tapering off) oleh The Fed masih menjadi salah satu dampak pelemahan rupiah terhadap dolar AS.
"Investor masih wait and see. Jadi sebenarnya tinggal nunggu kepastian itu saja," ujar dia.
Lana menegaskan, salah satu cara jangka pendek untuk sedikit meredam gejolak pelemahan rupiah terhadap dolar adalah intervensi Bank Indonesia (BI) masuk ke pasar valas.
"Mestinya BI intervensi. Bukan nambah valas tapi mengurangi pasokan rupiah, contohnya lelang SBI ditambah," cetusnya.
Mengutip data Reuters pada pukul 15.30 WIB, dolar AS diperdagangkan di level Rp 12.115. Angka ini sama dengan ketika Maret 2009 beberapa tahun lalu. (detik.com)