Jakarta -Sesuai dengan perkiraan kami dimana IHSG masih sulit bangkit dengan masih banyaknya aksi jual yang terjadi. Bahkan dengan mulai menghijaunya laju bursa saham Asia dan maraknya berita bagus dari emiten terkait peningkatan capex 2014 namun, kurang mampu memberikan sentimen positif pada IHSG. Tidak adanya imbas positif dari BI rate yang dibarengi dengan penguatan US$ seiring dengan aksi beli US$ yang dibarengi dengan semakin dekatnya sentimen spekulasi tappering off The Fed membuat laju Rupiah pun kian terperosok dan IHSG pun masih tersungkur di zona merah. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4214,59 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4163,86 (level terendahnya) jelang preclosing dan berakhir di level 4174,83. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Senin (16/12) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4150-4165 dan resistance 4198-4215. Berpola menyerupai three black crows dekati lower bollinger bands (LBB). MACD menurun dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic masih downreversal. Laju IHSG semakin menunjukkan pelemahannya dengan berakhir di bawah kisaran target support (4186-4196) seiring maraknya aksi jual. Belum adanya tanda-tanda kebangkitan membuat IHSG terperangkap dalam zona negatif terkecuali terjadi perubahan arah mata angin untuk melakukan aksi beli. (detik.com)