INILAH.COM, Jakarta Untuk 2014, saham-saham di sektor media mendapat katalis positif dari agenda akbar pemilu dan piala dunia. Analis pun menjagokan saham MNCN, SCMA, dan VIVA. Seperti apa?
Yusuf Nugraha, analis riset Trust Securities melihat positif prospek tiga saham sektor mediaMNCN, SCMA, dan VIVApada 2014. "Sebab, ada dua faktor emiten di sektor media yang menjadi perhatian untuk mendulang pendapatan pada 2014. Dua faktor akbar tersebut adalah faktor pemilu dan piala dunia 2014," katanya kepada INILAH.COM.
Menurut Yusuf, MNCN sendiri lebih banyak menjadi motor politik bagi Hanura dan Gerindra. "Iklan-iklan dari partai politik lain juga bisa masuk. Prospek saham-saham media lumayan bagus untuk 2014," ujarnya.
Sementara itu, untuk saham ABBA dari grup Mahaka, menurut Yusuf lebih banyak mengambil iklan komersial, non-politik. "Berbeda dengan MNCN, SCMA dan VIVA yang selain mengambil iklan komersial juga mendapat berkah pemilu dan piala dunia," ungkap dia.
MNCN, kata dia, juga punya anak usaha di bisnis televisi kabel yakni MSKY. "Begitu juga dengan SCMA yang punya televisi kabel meskipun masih baru dibandingkan Indovision di MNCN," tuturnya.
Kembali ke emiten ABBA, lanjut Yusuf, bisnisnya lebih banyak fokus pada iklan komersial terutama Media Luar Ruang (Billboard). "Berbeda dengan MNCN, SCMA dan VIVA yang iklannya tak terbatas dari televisi saja. MNCN bahkan punya Koran Sindo," ungkap dia.
Dalam sepekan ke depan, target harga saham MNCN dalam sepekan ke depan dalam kisaran Rp2.375-2.575 dengan target harga pascapemilu di Rp3.300. Target SCMA dalam sepekan ke depan di level Rp2.450-2.850 dan setelah pemilu di Rp3.000. "Target harga VIVA dalam sepekan ke depan di kisaran Rp260-290 dan target setelah pemilu di Rp700," tuturnya.
Sementara itu, target harga saham ABBA dalam sepekan ke depan, dalam kisaran Rp104-118 dengan target harga Rp300 pascapemilu. "Saham TMPO dalam kisaran Rp127-167 dan target harga pascapemilu Rp260. Target sepekan ke depan untuk saham MSKY di Rp1.850-2.050 dengan target pascapemilu di Rp3.000," ungkap dia.
Dari sisi Price to Earnings Ratio (PER), industri media di level 23,32 kali. MNCN di level 20,37 kali, SCMA di level 29,66 kali, VIVA di angka 114 kali, ABBA di posisi 23 kali, TMPO 15,73 kali, dan MSKY -9,5 kali karena laporan keuangannya yang terakhir masih minus. SCMA dan VIVA sudah berada di atas rata-rata PER industrinya.
Di atas semua itu, Yusuf lebih merekomendasikan saham MNCN, SCMA, dan VIVA dibandingkan MSKY, ABBA dan TMPO. "Untuk tiga saham itu, saya sarankan beli sekarang untuk jual pascapemilu," imbuhnya.