Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan lalu turun 31 poin karena sentimen negatif dari dalam negeri, yaitu masih tingginya defisit neraca pembayaran. Sentimen negatif itu jadi salah satu faktor penghambat laju IHSG.
Menutup perdagangan, Jumat (15/11/2013), IHSG turun 31 poin (0,73%) ke level 4.334,448. Sementara Indeks LQ45 juga menipis 6,82 poin ke 722,074.
Saham-saham di bursa Wall Street AS terus bergerak naik. Pada perdagangan Jumat kemarin, Wall Street menembus rekor baru. Dalam 3 hari berturut-turut, bursa Wall Street terus mencetak rekor baru.
Pada penutupan perdagangan Jumat waktu setempat, Indeks Dow Jones Industrial Average tembus rekor dengan naik 85,84 poin (0,54%) ke level 15.961,7. Sementara Indeks S&P 500 naik 7,56 poin (0,42%) ke rekor barunya di 1.798,18. Indeks Nasdaq naik 13,23 poin (0,33%) ke level 3.985,97.
Hari ini IHSG diperkirakan masih akan mengalami penurunan lanjutan. Indeks bisa balik arah jika banyak investor yang memutuskan untuk berburu saham-saham yang sudah murah.
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
- Indeks Nikkei 225 menipis 11,66 poin (0,08%) ke level 15.154,26.
- Indeks KOSPI menguat 9,46 poin (0,47%) ke level 2.015,10.
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
Trust Securities
Laju IHSG yang diharapkan dapat melanjutkan kenaikannya mengikuti pergerakan bursa saham Asia yang terimbas positif laju bursa saham AS dan Eropa kembali menunjukkan pelemahannya. Harapan positif pelaku pasar sirna sudah akan penguatan lanjutan. Bahkan bukan tidak mungkin, ada para pelaku pasar yang terjebak dengan kenaikan yang sempat terjadi pada IHSG di sesi pagi. Untuk sesi siang, laju IHSG bukannya membaik justru makin melanjutkan pelemahan berbeda jauh dengan laju bursa saham Asia yang sedang berada di teritori hijaunya. Maraknya pemberitaan keluhan dari pengusaha terhadapa kenaikan BI rate, perkiraan akan penurunan permintaan properti, hingga kembali turunnya nilai Rupiah menghambat apresiasi IHSG. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4406,64 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4322,08 (level terendahnya) di pertengahan sesi 2 dan berakhir di level 4335,45. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Senin (18/11) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4310-4325 dan resistance 4365-4408. Berpola menyerupai meeting lines di atas lower bollinger bands (LBB). MACD kembali bergerak turun dengan histogram negatif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic gagal untuk upreversal. Laju IHSG yang sempat melampaui target support (4310-4350) dan bahkan target resisten (4380-4395) gagal bertahan dan berakhir kembali di target support memberikan gambaran masih adanya sentimen negatif yang menghadang sehingga IHSG belum dapat keluar dari tren penurunannya. Terkecuali mulai adanya aksi beli yang dapat merubah arah IHSG menjadi naik.
KDB Daewoo Securities
Pada perdagangan akhir pekan lalu IHSG ditutup turun -31.92 poin (-0.73%) ke 4,335.45 dengan jumlah transaksi sebanyak 8.8 juta lot atau setara dengan Rp4.2 triliun.
Pergerakan sektor-sektor IHSG a.l sektor agricultural (+0.41%), sektor basic-industries (-1.03%), sektor construction and property (-2.06%), sektor consumer goods (-1.54%), sektor finance (-0.01%), sektor infrastructure (-0.27%), sektor mining (-1.14%), sektor misc-industries (-1.98%), dan sektor trade (-0.09%).
Tercatat sebanyak 73 saham mengalami penguatan, 171 saham mengalami penurunan, 96 saham tidak mengalami perubahan dan 145 saham tidak diperdagangkan sama sekali.
Saham-saham yang menempati top gainers a.l. BBCA (+1.49%), INVS (+13.53%), BBRI (+0.66%), AALI (+1.62%), dan INDF (+0.76%). Sementara itu, saham-saham yang menempati top losers a.l. UNVR (-3.01%), ASII (-2.33%), BMRI (-1.27%), PGAS (-1.52%), dan ICBP (-2.93%).
Asing tercatat melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp203 miliar dengan saham yang paling banyak dijual a.l. ASII, TLKM, JSMR, APLN, dan KLBF. Mata uang Rupiah terdepresiasi 11,623 per Dollar AS.
Secara teknikal penurunan IHSG akhir pekan lalu merupakan penurunan lanjutan setelah berhasil bertahan di support di 4,304, hingga selanjutnya mencoba support 4,191 kembali, volume menurun, stochastic death cross, dan PSAR masih berada pada sinyal downtrend. Untuk perdagangan hari ini kami perkirakan akan mengalami penurunan lanjutan. Dengan support 4,191 dan resistance 4,403. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah: AALI, BHIT, SIMP. (detik.com)