korea by dewanti

Monday, November 18, 2013

Sido Muncul Siapkan Rp415,8 M Investasi Pabrik

INILAH.COM, Jakarta - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul akan memperluas pabrik produksi Tolak Angin dan pembelian mesin, dengan nilai investasi sekitar Rp340,2 miliar hingga Rp415,8 miliar.
Presdir PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Irwan Hidayat mengatakan, perolehan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offring/IPO) sekitar Rp810 miliar sampai Rp990 miliar.
"Dana hasil IPO, 56% digunakan untuk modal kerja, 42% untuk kegiatan operasi dan ekspansi investasi, sedangkan sisanya sebesar 2% untuk pengembangan sistem teknologi informasi dan komputerisasi perseroan," kata Irwan usai Public Expose Sido Muncul di Jakarta, Senin (18/11/2013).
Jika perolehan dana IPO dan 42%-nya untuk investasi perluasan pabrik maka diperkirakan akan memakai biaya sebanyak Rp340,2 miliar sampai Rp415,8 miliar.
"Kita akan membeli 10 hektar tanah untuk perluasan pabrik Tolak Angin. Pembeliannya bertahap mulai tahun depan, diharapkan selesai 2016. Tetapi beberapa mesin yang sudah order diharapkan tahun depan sudah beroperasi," ucap Irwan.
Sementara Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Revi Firmansjah menambahkan, perluasan pubrik Tolak Angin akan meningkatkan kapasitas produk hingga dua kali lipat.
"Saat ini grup Tolak Angin kapasitasnya 780 juta saset per tahun. Jadi dengan perluasan pubrik akan dua kali dari angka tersebut," kata Revi di tempat yang sama.
Dalam prospektus perseroan dijelaskan bahwa pengembangan investasi perseroan terus dilakukan mengingat sejauh ini sejumlah produk perseroan telah menjadi pemimpin pasar, seperti merek Tolak Angin dan Kuku Bima masing-masing menguasai pasar sekitar 75% dan 60%.
Hingga Juli 2013 perseroan memproduksi lima kategori produk utama, yakni Jamu Herbal (Tolak Angin) dengan volume produksi 441,7 juta unit, Minuman Energi (Kuku Bima) 1,2 miliar unit, Permen dan Minuman 262,3 juta unit, Minuman Kesehatan (Alang Sari, Kunyit Asam, Beras Kencur, dan Jahe Wangi) sebanyak 37,4 juta unit, dan Produk lain-lain sebanyak 1,4 juta unit.
Sementara kontribusi masing-masing pendapatan produk ke penjualan, Jamu Herbal 40,81%, Minuman energi 43,28%, Permen dan Minuman 13,10%, Minuman Kesehatan 1,98%, dan produk lain-lain dengan kontribusi penjualan 0,83%.
Total penjualan hingga Juli 2013 tercatat sebesar Rp 1,39 triliun, naik tipis 3,6% dari pencapaian Juli 2013 yang sebesar 1,34 triliun. Sementara laba komprehensif hingga Juli 2013 mencapai Rp207,9 miliar, naik 8,9% dari posisi yang sama tahun 2012 yang sebesar Rp190,9 miliar. "Hingga November 2013 kinerja kita on the track. Positif," ucap Revi.