korea by dewanti

Monday, November 18, 2013

Kebijakan Ekonomi Tak Pasti, Rupiah Lesu

INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (18/11/2013) diprediksi melemah seiring tak jelasnya realisasi paket kebijakan ekonomi Indonesia. Seperti apa?
Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian rupiah masih berisiko melemah hingga ada kepastian kapan paket kebijakan ekonomi pemerintah Indonesia direalisasikan.
Selain itu, rupiah juga mendapat tekanan negatif dari data-data ekonomi China dan Jepang yang akan dirilis awal pekan ini. "Karena itu, awal pekan ini rupiah berpeluang melemah ke 11.650 dan kalaupun menguat akan terbatas di 11.580 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.
Antara lain, lanjut dia, indeks harga rumah China yang diperkirakan positif dan laju inflasi yang naik ke level tertingginya dalam delapan bulan terkhir. Jepang akan merilis data defisit neraca perdagangan.
"Jika data-data di regional Asia positif sementara kebalikannya dengan outlook pertumbuhan Indonesia yang cenderung lemah seiring kenaikan BI rate secara agresif ke 7,50%, semakin memperlambat perekonomian," papar dia.
Kondisi itu, lanjut dia, bisa menambah risiko capital outflow. "Risiko keluarnya hot money Indonesia menuju ke negara kawasan Asia lainnya yang secara fundamental ekonomi lebih menarik," timpal Christian.
Apalagi, dia menegaskan, Indonesia menghadapi tahun pemilu sehingga ada ketidakpastian kepemimpinan di Indonesia. "Keseluruhan faktor ini menyebabkan hot money cenderung menghidar dari Indonesia dan jadi tekanan negatif bagi rupiah," imbuhnya.
Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS  di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (15/11/2013) ditutup melemah 70 poin (0,60%) ke posisi 11.605/11.635.