korea by dewanti

Wednesday, October 16, 2013

42% Saham Tambang Bakrie Dihargai Rp 2,5 Triliun

Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan menukar sebagian utangnya US$ 1,3 miliar (Rp 13 triliun) ke China Investment Corporation (CIC) dengan saham. Salah satunya adalah saham anak usahanya, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS).
Sebanyak 42% saham yang rencananya akan ditukar itu dinilai US$ 257 juta (Rp 2,57 triliun). Harga tersebut mewakili rata-rata harga saham BRMS Rp 268 per lembar.
Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava mengatakan, transaksi penyelesaian utang dengan CIC ini dapat melibatkan pengalihan aset BUMI dalam jumlah transaksi material maka aksi korporasi ini termasuk transaksi material.
"Transaksi material yang membutuhkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perseroan," katanya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (16/10/2013).
Selain itu, utang tersebut juga akan ditukar dengan 19% kepemilikan saham PT Kaltim Prima Coal (KPC), Indocoal Resources (Cayman) Ltd. dan PT Indocoal Kaltim Resources.
Grup Bakrie juga akan menerbitkan saham baru BUMI senilai US$ 150 juta (Rp 1,5 triliun). Sedangkan untuk sisa pinjaman dua tahap yang diterima tambang Grup Bakrie itu akan dikonversi menjadi pinjaman berjangka waktu 3 tahun dengan suku bunga kompetitif.
"Perseroan mengharapkan transaksi penjualan saham BRMS ini akan selesai pada akhir November 2013," ujarnya.
Sampai saat ini, perdagangan saham BUMI dan BRMS ini masih dihentikan sementara (suspensi) oleh BEI. Suspensi dilakukan sejak Kamis 10 Oktober 2013 lalu. (detik.com)