korea by dewanti

Tuesday, October 29, 2013

Lemahnya Data AS Batasi Koreksi Rupiah

INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (29/10/2013) diprediksi melemah. Namun, akan terbatas seiring masih lemahnya data-data AS.
Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, Selasa ini, rupiah berpeluang melanjutkan konsolidasinya dalam kisaran trading yang cukup sempit.
"Rupiah berpeluang melemah terbatas ke kisaran 11.055. Di sisi lain, potensi penguatannya juga terbatas di area 10.990 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.
Lebih jauh Christian menjelaskan, semalam sudah dirilis data Industrial Production AS yang sudah diperkirakan melemah ke 0,3% dari sebelumnya 0,4%. Sementara itu, laporan pending home sales AS mengalami perbaikan ke 0,5% dari publikasi sebelumnya -1,6%. "Meski data home sales-nya membaik, tapi produksi industrinya melemah," ujarnya.
Apalagi, lanjut dia, pasar juga fokus pada prospek pelemahan pertumbuhan ekonomi AS yang akan dirilis pada 7 November 2013. "Sebab, beberapa data ekonomi AS sebelumnya seperti data tenaga kerja dan aktivitas sektor manufaktur melemah ke bawah ekspektasi," ucapnya.
Belum lagi, dengan laju pertumbuhan ekonomi AS untuk kuartal IV-2013 yang berpeluang terpangkas sekitar 0,3% hingga 0,4% akibat shutdown pemerintahan AS selama 16 hari. "Karena itu, prospek pertumbuhan ekonomi AS untuk semester II-2013 masih lemah sehingga jadi tekanan negatif bagi dolar AS," tandas dia.
Semua itu, lanjut Christian, menunjang pengunduran tapering (pengurangan stimulus) The Fed hingga 2014. Akibatnya, pelemahan rupiah juga menjadi terbatas. "Jadi, pelemahan rupiah semata faktor profit taking setelah mencapai titik terkuatnya selama 8 pekan," imbuh Christian.
Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS  di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (28/10/2013) ditutup melemah 38 poin (0,34%) ke posisi 10.048/10.058.