Jakarta - Pergerakan bursa saham AS dan Eropa yang berada di zona hijau memberikan sentimen positif bagi laju bursa saham Asia meskipun di awal perdagangan sempat terkoreksi. Laju IHSG pun juga tidak jauh berbeda di mana berlangsung variatif, seperti yang kami sampaikan sebelumnya, dan di akhir sesi dapat kembali ke zona hijau. Padahal di awal sesi, laju IHSG sudah cukup baik dimana berada di zona hijau namun, mulai adanya aksi ambil untung yang terefleksi dari mulai adanya pelemahan secara sektoral membuat laju IHSG mengalami tekanan hingga sesi kedua sebelum preclosing. Padahal, sepanjang laju perdagangan IHSG, diiringi sentimen positif dari tercatatnya nett buy asing dan positifnya laju nilai tukar Rupiah. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4611,26 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4573,40 (level terendahnya) jelang preclosing dan berakhir di level 4590,54. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Selasa (29/10) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4562-4582 dan resistance 4618-4628. Berpola menyerupai spinning di bawah upper bollinger bands (UBB). MACD masih naik dengan histogram positif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba bertahan dalam tren kenaikannya meski tersinyalkan adanya pelemahan. Laju IHSG mampu berada di atas kisaran target support dan resisten (4569-4607) dan bahkan sempat melampaui target resisten tersebut. Meski masih bertahan dalam tren kenaikannya namun, tetap mewaspadai adanya potensi pembalikan arah. (detik.com)