korea by dewanti

Thursday, June 19, 2014

Kiwoom Securities: IHSG Cenderung Menguat

Jakarta -Positifnya Dow Jones serta beberapa bursa regional dapat memberi sentimen positif. IHSG terkoreksi dengan kembali ditutup di sekitar level support-nya dan belum adanya minat jual asing kemarin yang dapat menghambat potensi negatif. Sehingga, kami memperkirakan IHSG akan bergerak cenderung menguat pada hari ini.
 
BNII – Rencana emisi obligasi
PT Bank Internasional Indonesia (BNII) berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan senilai total Rp 4 Triliun yang terdiri dari obligasi syariah (sukuk) senilai Rp 1 Triliun dan obligasi konvensional senilai Rp 3 Triliun. Untuk tahap pertama akan diterbikan sukuk dengan tenor 3 tahun senilai Rp 300 Miliar dan obligasi konvensional dengan tenor 7 tahun senilai Rp 1.5 Triliun. Pefindo dan Fitch memberi peringkat AAA terhadap rencana emisi obligasi BNII. Masa penawaran awal berlangsung 19-25 Juni. BNII diperkirakan mendapat pernyataan efektif pada 30 Juni 2014. Seluruh dana hasil emisi obligasi akan dialokasikan untuk penyaluran kredit.
 
BUMI – RUPO hari Jumat
PT Bumi Resources (BUMI) berencana meminta persetujuan RUPO pada 20 Juni terkait rencana restrukturisasi obligasi konversi senilai US$ 375 Juta. Obligasi tersebut membayar kupon sebesar 9.25% dan akan jatuh tempo pada 5 Agustus 2014. BUMI mengajukan rencana perpanjangan tenor 7 tahun sehingga jatuh tempo menjadi Juli 2021. BUMI juga meminta RUPO menurunkan kupon obligasi dari 9.25% menjadi 7%, serta menurunkan harga konversi dari Rp 3,366.9 per lembar menjadi Rp 750 per lembar. Sebelumnya, para pemegang obligasi diberi waktu hingga 18 Juni pukul 12 siang (waktu Singapura) untuk menyetujui amandemen obligasi konversi. Hasil amandemen tersebut akan dibawa dalam RUPO 20 Juni. Untuk mendapat persetujuan RUPO, BUMI harus mendapat persetujuan dari 75% pemegang obligasi. Sebelumnya manajemen BUMI telah memperingatkan potensi default karena tidak sanggup membayar utang obligasi konversi pada Agustus 2014. BUMI mengalami kesulitan likuidasi akibat rendahnya harga jual batubara.
 
DILD – Rencana akuisisi lahan
PT Intiland Development (DILD) berencana mengakuisisi lahan baru seluas 500 Ha di Jawa Timur. Akuisisi lahan tersebut untuk memperluas kawasan industri yang dimiliki perusahaan. Sebelumnya, DILD telah mengakuisisi lahan seluas 200 Ha di Jawa Timur. Sehingga, DILD masih mengincar 300 Ha lagi. Untuk itu, manajemen DILD telah mengalokasikan dana Rp 540 Miliar yang merupakan bagian alokasi belanja modal yang mencapai Rp 1.8 Triliun pada tahun ini. Nantinya, akuisisi lahan tersebut akan dikembangkan fasilitas properti berupa mix used development meliputi perumahan, perkantoran dan industri.
 
INVS – Rencana akuisisi
PT Inovisi Infracom (INVS) akan mengakuisisi dua perusahaan tambang batubara dan satu perusahaan jasa minyak dan gas (migas) dari Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. Aksi tersebut membtuthkan dana US$ 100-150 Juta. Dana akuisisi sebagian menggunakan dana belanja modal dari kas internal dan serta pinjaman bank. Perusahaan tambang batubara yang menjadi target INVS memiliki cadangan batubara hingga 100 juta ton dengan nilai kalori 5,500 Kcal/Kg. Sementara perusahaan jasa migas yang akan diakuisisi oleh INVS sudah memiliki kontrak jangka panjang senilai US$ 80 Juta.(detik.com)