korea by dewanti

Wednesday, January 8, 2014

Ekonomi AS Bullish, Rupiah Tiarap Lagi

INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (7/1/2014) ditutup melemah 60 poin (0,49%) ke 12.230/12.245 dari posisi kemarin 12.170/12.190.
Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring masih banyaknya pembeli dolar AS. Pada saat yang sama, Bank Indonesia mengintervensi pasar secara minimal.
Kondisi itu, dipicu oleh outlook ekonomi AS yang bullish yang menjadi argumen khususnya mengenai rencana reduksi program pembelian obligasi The Fed lebih lanjut.
"Karena itu, sepanjang perdagangan, rupiah mencapai level terlemahnya 12.270 dengan level terkuat 12.190 dari posisi pembukaan di level terkuatnya itu terhadap dolar AS," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (7/1/2014).
Namun demikian, lanjut dia, pelemahan rupiah dibatasi oleh lelang obligasi Indonesia. "Mungkin pembeli obligasi Indonesia cukup banyak animonya," timpal dia.
Lebih jauh Christian menjelaskan, bangkitnya ekonomi AS terefleksi pada membaiknya kondisi tenaga kerja dan aktivitas manufaktur AS yang dirilis semalam. Angkanya dilaporkan stabil di atas level ekspansif 50. "Ini mengindikasikan adanya ekspansi pada ekonomi AS," tuturnya.
Selain itu, lanjut dia, survei ISM juga masih mengindikasikan kinerja sektor non-manufaktur yang lumayan.
Alhasil, dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). Indeks dolar AS menguat ke 80,76 dari sebelumnya 80,66. "Terhadap euro, dolar AS ditransaksikan menguat ke level US$1,3621 dari sebelumnya US$1,3626 per euro," imbuh Christian.