INILAH.COM, Jakarta - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) pada tahun 2014 membidik EBITDA pada kisaran US$750 juta hingga US$1 miliar.
Seketaris Perusahaan PT Adaro Energy Tbk, Devindra Ratzarwin mengatakan, pada 2014 perseroan akan menjaga pasokan pelanggan. Perseroan juga akan melanjutkan peningkatan efisiensi operasional dan mempertahankan neraca yang kuat.
"Untuk EBITDA (laba bersih sebelum bunga, pajak dan beban penyusutan) 2014 sekitar US$750 juta sampai US$1 miliar," kata Devindra dalam keterangan resmi perseroan, Rabu (5/2/2014).
Sementara untuk produksi batu bara pada 2014 ditargetkan mencapai 54 juta sampai 56 juta ton. Sedangkan, biaya kas batubara di tahun ini sekira US$35 sampai US$38 per ton. "Sementara nisbah kupas (stripping ratio) Adaro ditargetkan 5,78 kali," ucap Devindra.
Perseroan menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) 2014 sebesar US$250 juta. Angka tersebut lebih tinggi dari tahun sebelumnya sekitar US$150 juta sampai US$200 juta.