korea by dewanti

Thursday, March 13, 2014

Empat Faktor Perlemah Rupiah

INILAHCOM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (12/3/2014) ditutup melemah 30 poin (0,26%) ke posisi 11.420/11.430 dari posisi kemarin 11.390/11.400.
Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengtatakan, pelemahan rupiah Rabu ini masih dipicu oleh faktor yang sama. Salah sataunya, masalah kekhawatiran reduksi stimulus setelah ada beberapa komentar dari pejabat The Fed dalam beberapa hari terakhir.
Federal Reserve Bank of Philadelphia President Charles Plosser dan Charles Evans, Federal Reserve Bank of Chicago president menyatakan, perlunya tapering The Fed yang dipercepat. "Karena itu, sepanjang perdagangan, rupiah mencapai level terlemahnya 11.465 dari posisi terkuatnya 11.390 dari posisi pembukaan 11.400 per dolar AS," katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Rabu (12/3/2014).
Kondisi itu, menurut Christian, menimbulkan kekhawatiran meskipun nanti sebenarnya tergantung pada hasil voting keseluruahn anggota Federal Open Market Committee (FOMC).
Kemudian, kedua, ada kekhawatiran perlambatan ekonomi China lebih lanjut. Selain itu, ketiga, Jepang sedang menyiapkan kenaikan pajak sektor konsumsi. "Hal ini dikhawatirkan memperlemah permintaan ekspor Indonesia," ucapnya.
Pada saat yang sama, keempat, Rusia masih menguji kesabaran masyarakat internasional mengenasi situasi Krimea. "Karena itu, banyak faktor yang menyebabkan kewaspadaan para investor sehingga memicu aksi profit taking pada rupiah," imbuhnya.
Alhasil, rupiah melemah meski dolar AS hanya stagnan terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). Indeks dolar AS stagnan di level US$79,77. "Terhadap euro, dolar AS ditransaksikan stagnan di angka US$1,3857 per euro," imbuh Christian.