korea by dewanti

Thursday, March 13, 2014

Candy Crush akan Dapat Rp 5,3 Triliun dari Lantai Bursa

Jakarta - King Digital Entertainment Plc, perusahaan di balik kesuksesan game mobile 'Candy Crush Saga', berniat menjual sebagian sahamnya di bursa efek. Dana yang bisa diraup mencapai US$ 532,8 juta miliar (Rp 5,4 triliun).
Perusahaan asal Irlandia itu akan mencatat sahamnya di pasar saham Amerika Serikat (AS) bulan ini. King akan memanfaatkan tinggi investasi di sektor teknologi akhir-akhir ini.
King Digital berniat membuntuti kesuksesan saham-saham teknologi seperti Facebook dan Twitter di akhir tahun lalu. Perusahaan teknologi lain yang akan mengekor antara lain Spotify, AirBnB, dan Square
Perusahaan teknologi itu akan melepas 22,2 juta saham di kisaran US$ 21-24 per lembar. Dengan rentang harga paling tinggi maka nilai perusahaan King Digital akan mencapai US$ 7,6 miliar.
Penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) akan digelar 26 Maret, kata dua underwriter kepada Reuters, Kamis (13/3/2014).
Perusahaan yang bermarkas di Dublin itu akan melepas 15,5 saham saat penawaran nanti, sedangkan Apax Ventures yang juga memegang saham King akan melepas 6,7 juta lembar.
Akhir Februari lalu, sebanyak 144 juta orang aktif memainkan game besutan King tersebut atau rata-rata 1,4 miliar pemain tiap hari.
Setelah IPO, Apax akan menguasai 44,2% saham King, sedangkan CEO Riccardo Zacconi, yang sudah memimpin perusahaan sejak didirikan di 2003 lalu, peang 9,5% saham.
'Candy Crush Saga' tahun lalu menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh dan menghasilkan omzet paling tinggi di antara aplikasi lainnya.
Permainan ini sudah diunduh sebanyak 500 juta kali sejak diluncurkan 2012 lalu. Permainan ini gratis, tapi ada beberapa fitur yang bisa didapat dengan membayar, seperti nyawa ekstra dan penambahan waktu permainan.
King meraup omzet US$ 1,9 miliar (Rp 20 triliun) di 2013 atau rata-rata Rp 50 miliar sehari. Sedangkan labanya mencapai US$ 825 juta, melonjak tinggi jika dibandingkan laba tahun sebelumnya yang hanya US$ 28,5 juta. (detik.com)