INILAHCOM, Jakarta - Saham PT Bali Tower Sentral pada pencatatan perdananya hari ini , Kamis (13/3/2014) mampu naik 50% menjadi Rp600 per saham.
Perusahaan menara yang menggunakan kode emiten BALI menetapkan harga perdana sahamnya sebesar Rp400 per saham, dari kisaran harga awal yang ditawarkan Rp380-Rp420 per saham.
Terlihat, saham BALI menyentuh level terendah di level Rp500 per saham dan tertinggi di posisi Rp600 per saham. Volume mencapai 101 lot dengan nilai total transaksi sebesar Rp6 miliar.
Perseroan melepas saham ke publik sebanyak 88 juta, sehingga dana yang akan diperoleh dari penawaran umum perdana saham (Initial Public Offring/IPO) sebesar Rp35,2 miliar.
Selain itu, perseroan juga menerbitkan 176 juta waran seri I yang mewakili 34,52% dari jumlah saham, di mana akan diberikan kepada pemegang saham baru dengan perbandingan setiap pemilik I saham baru akan memperoleh 2 waran seri I. Adapun harga waran seri I senilai Rp400, sehingga perseroan meraup dana sebesar Rp70,4 juta.
Dalam pelaksanaan IPO, RHB OSK Securities Indonesia ditunjuk menjadi penjamin emisi. Sedangkan penggunaan dana IPO, 17,2% untuk belanja modal perseroan seperti pembangunan menara dan jaringan telekomunikasi di Bali, sewa lahan, pembangunan jaringan antara menara. Sedangkan sisanya akan menggunakan pendanaan dari perbankan.