Jakarta - Kinerja perusahaan asuransi jiwa Indonesia di 2013 menurun karena pelemahan ekonomi dunia dan gejolak pasar saham. Pertumbuhan premi yang dikumpulkan secara nasional tahun lalu turun.
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat, di 2013 total pendapatan premi bisnis baru asuransi jiwa nasional turun 4,4%, menjadi Rp 71,73 triliun, dibanding 2012 yang mencapai Rp 75,01 triliun.
Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim mengaku, perekonomian Indonesia tahun lalu masih belum stabil, sehingga terjadi perlambatan pertumbuhan premi baru di bisnis asuransi jiwa.
"Total premi bisnis baru pada 2013 tidak banyak berubah dibandingkan 2012, hanya sedikit penurunannya," ujar dia saat acara jumpa pers AAJI Kuartal IV-2013 di The Plaza Tower, Jakarta, Kamis (13/3/2014).
Hendrisman mengungkapkan, meskipun pendapatan premi bisnis baru menurun, perusahaan berhasil mencatat kenaikan total premi lanjutan di kuartal IV-2013 sebesar 29% menjadi Rp 42,2 triliun, dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 32,72 triliun.
"Pertumbuhan total premi lanjutan merupakan sinyal positif untuk perkembangan industri asuransi jiwa yang akan terus tumbuh," terangnya.
Untuk informasi saja, AAJI merupakan perusahaan asuransi jiwa dan reasuransi di Indonesia. Saat ini AAJI beranggotakan 47 perusahaan asuransi jiwa di Indonesia serta 4 perusahaan reasuransi. (detik.com)