INILAH.COM, Hong Kong - Bursa saham Asia mengalami penurunan tajam pada perdagangan Selasa (4/2/2014). Indeks tertekan data ekonomi di AS yang negatif.
Bursa Jepang mengalami pelemahan cukup tajam. Indeks Nikkei jatuh 2,2 persen dengan data manufaktur AS yang mengecewakan.
The Institute for Supply Management (ISM) mengatakan indeks aktivitas manufaktur nasional turun menjadi 51,3 untuk bulan Januari 2014, dari 56,5 di bulan Desember 2013. Data ini menuju ke level terendah sejak Mei 2013.
Indeks Nikkei telah kehilangan 12,2% sejak awal tahun. Menkeu Jepang, Akira Amari menyatakan prihatin dengan pergerakan bursa saham. Menurutnya investor mengalami ketakutan yang berlebihan.
Indek Hang Seng melemah 2,2% setelah aktif lagi dari liburan Tahun Baru Imlek. Sedangkan indeks Shanghai melemah 0,8%, indeks Kospi turun 1,5%, indeks ASX negatif 1,6%. "Kami telah diberondong berita negatif dan data yang mengecewakan sehingga kian menambah suram indeks. Saat ini belum ada harapan cerah di depan," kata Paul Mackel, kepala riset mata uang Asia di HSBC, Hong Kong seperti mengutip marketwatch.com.
Dengan berlanjutnya aksi jual di bursa saham global, kian menambah kekhawatiran krisis kian menyebar ke negra maju. Data-data ekonomi dari China juga sangat mempengaruhi sentimen investor.