korea by dewanti

Monday, January 6, 2014

IHSG di Tangan Abang Sam

INILAH.COM - Jakarta, Di awal pekan ini, investor akan melakukan profit taking. Setelah itu pergerakan IHSG akan ditentukan data terbaru perekonomian Amerika.
Ini waktunya bagi investor untuk ambil untung. Setelah dalam sepekan terakhir IHSG menguat 1,06%, gejala penurunan diperkirakan bakal terjadi Senin ini (6/12). Itu wajar. Sebab, dengan dilakukannya ambil untung atau aksi profit taking, maka investor akan memiliki modal lagi untuk melakukan aksi beli pada hari-hari berikunya.
Kalau melihat pergerakan indeks selama sepekan kemarin, memang agak di luar dugaan. Soalnya, itu terjadi di tengah berbagai sentimen negatif seperti ancaman inflasi akibat naiknya harga elpiji sebesar 68% serta rencana kenaikan tarif dasar listrik (TDL). Belum lagi pemangkasan dana Quantitative Easing III sebesar US$ 10 miliar oleh The Fed yang akan dimulai Januari ini.
Jadi, para analis memperkirakan Senin ini akan terjadi aksi profit taking. Makanya, para investor disarankan melepas dulu saham-saham yang sudah mahal, lalu alihkan investasi pada saham-saham level ke dua atau ketiga. Alasannya jelas, saham-saham ini harganya sangat murah. Dengan begitu, resiko investasi tak terlalu besar bila ternyata indeks mengalami penurunan tajam.
Lantas, bagaimana pergerakan IHSG sepekan ke depan? Dari luar negeri, perkembangan IHSG tentu akan dipengaruhi oleh perkembangan data perekonomi Amerika dan Cina yang bakal diumumkan 7 Januari ini. Sebut saja neraca perdagangan dan tingkat pengangguran di Amerika. Dari data-data ini, investor bisa menebak arah kebijakan The Fed terkait tapering off.
Dari dalam negeri, pekan ini BI akan menggelar rapat rutin Dewan Gubernur BI. "Kemungkinan BI akan membahas respon yang perlu dilakukan atas tapering off," ujar Kiswoyo A Joe, Managing Partner Investa Saran Mandiri. Kemungkinan BI juga akan membahas suku bunga acuan terkait dengan kenaikan harga elpiji dan rencana kenaikan TDL untuk industri golongan 3 dan 4.
Sementara Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker Indonesia, mengingat investor untuk mewaspadai dampak dari aturan baru soal jumlah lot pembelian saham dan fraksi harga yang mulai berlaku pekan ini. Satrio melihat, kebijakan baru ini akan membuat volume perdagangan meningkat dan harga sulit bergerak. "Investor bakal cenderung wait and see," katanya.
Meski begitu, Satrio maupun Kiswoyo memperkirakan pekan ini IHSG akan menguat terbatas. Mereka memperkirakan indeks akan bergerak di kisaran 4.100 – 4.350.