korea by dewanti

Thursday, April 10, 2014

Jokowi Belum Aman, Dana Asing Rp 1 Triliun Hengkang dari Bursa

Jakarta -Investor asing selama ini menjagokan Joko Widodo (Jokowi) terpilih jadi presiden Republik Indonesia (RI) yang baru. Lalu kenapa dana asing keluar dari lantai bursa sekitar Rp 1 triliun sampai siang hari ini?
Supaya jalan Gubernur DKI Jakarta itu mulus ke RI 1, maka pengusungnya Partai Demokrasi Perjuangan (PDI-P) harus bisa mendapatkan suara mayoritas di Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif.
Namun jika melihat hasil hitung cepat alias quick count yang sudah ada, PDI-P belum mendapat suara mayoritas dan kemungkinan harus melakukan koalisi. Hal ini yang membuat pelaku pasar asing akhirnya memutuskan untuk kabur sementara dari lantai bursa.
Jika melihat data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga pukul 11.30 waktu JATS, investor asing terpantau melakukan jual bersih (foreign net sell) senilai Rp 963 miliar di pasar reguler dan negosisi.
Dalam dua pekan terakhir, dana asing memang sudah membanjiri lantai bursa dengan nilai yang cukup tinggi. Posisi IHSG juga sempat overbought gara-gara hot money ini.
Menurut Pengamat Pasar Modal dari Recapital Asset Management Pardomuan Sihombing sudah memprediksi hal ini, menurutnya wajar asing kabur dari lantai bursa, karena memang hasil pemilu kemarin tidak seusia dengan prediksi.
"Market drop karena ekspektasi pasar terhadap hasil pemilu tidak tercapai," ujarnya kepada detikFinance, Kamis (10/4/2014).
Investor asing, kata Pardomuan, sudah sejak lama menjagokan Jokowi. Hal ini juga terlihat dengan terjadinya Jokowi Effect saat deklarasi yang melambungkan IHSG hingga tiga persen dalam sehari.
Kini setelah partai pengusung Jokowi belum aman, IHSG juga anjlok lebih dari tiga persen. Aksi jual terus terjadi sejak pembukaan perdagangan pagi tadi. (detik.com)