Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjun bebas sehari setelah agenda Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif. Hasil pemilu ternyata tidak sesuai prediksi pasar sehingga investor asing melarikan dananya keluar lantai bursa.
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Bambang Brodjonegoro mengatakan apa yang terjadi dengan kondisi pasar saham pasca pemilu legislatif adalah bagian dari spekulasi. Pelaku pasar melihat kondisi kedepannya itu sesuai dengan espektasi.
"Wajar dong namanya kan semua kalau pasar saham itu kan spekulasi. Melihat pada future. Dia (pasar) memperkirakan future barangkali bagi dia futurenya mungkin belum jelek, tapi kurang pasti," ungkap Bambang di kantornya, Jakarta, Kamis (10/4/2014).
Sehingga para pelaku pasar tersebut lebih banyak menahan aliran modalnya. Bahkan tidak sedikit juga yang menarik keluar. Akan tetapi, Bambang optimis bila kepastian itu sudah muncul indeks saham akan kembali hijau.
"Jadi dia (pasar) merasa tahan dulu. kalau kondisi pasti, dia masuk lagi," sebutnya.
Menurutnya, pasar akan selalu merespon setiap apa kondisi internal dalam negeri yang terjadi. Untuk saat ini, seperti itulah cara pasar saham merespon hasil dari pemilu.
"Pokoknya itu persepsi pasar terhadap hasil pemilu," ujar Bambang.
Hingga pukul 11.00 waktu JAST pada perdagangan, Kamis (10/4/2014), IHSG jatuh 155,745 poin (3,16%) ke level 4.765,192. Sedangkan Indeks LQ45 33,210 poin (3,97%) ke level 802,554.
"Kemungkinan terciptanya pemerintahan yang solid menjadi keraguan di mata investor," kata Pengamat Pasar Modal dari Recapital Asset Management Pardomuan Sihombing kepada detikFinance, Kamis (10/4/2014).
Pasalnya, investor berharap banyak ada partai yang bisa memenangkan suara mayoritas 20%, sehingga bisa mencalonkan presiden dan wakil presiden tanpa diganggu partai lain.
Apalagi jika partai tersebut seusai dengan harapan pelaku pasar modal, baik lokal maupun asing, yaitu calon yang pernah menggegerkan bursa dengan lonjakan lebih dari 3% dalam sehari saat mendeklarasikan dirinya maju ke Pemilu Presiden Juli mendatang.
Pardomuan menambahkan, saat ini investor memilih keluar sejenak dari lantai bursa. Investor bisa masuk kembali tanam saham di pasar modal setelah situasi lebih jelas.
"Investor akan menunggu koalisi yang terbentuk untuk menentukan investasi ke depannya," jelasnya. (detik.com)