Bisnis.com, JAKARTAEkspor dan impor China di luar dugaan anjlok selama Maret pada saat Perdana Menteri Li Keqiang berupaya menstabilkan perekonomian yang tengah menuju pertumbuhan terendah sejak krisis keuangan.
Ekspor negara itu turun 6,6% dibandingkan tahun sebelumnya, menurut departemen kepabeanan negara itu sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (10/4/2014). Sedangkan sejumlah analis yang disurvei Bloomberg memperkirakan terjadi peningkatan sebesar 4,8%. Impor dilaporkan turun 11,3% dan surplus perdagangan tercatat US$7,71 miliar.
Para investor saat ini terus memantau prospek stimulus tambahan dari pemerintah guna mempertahankan pertumbuhan sembari menurunkan risiko kredit dengan melakukan perubahan pada struktur ekonomi. Li menegaskan kembali komitmen pemerintah untuk melakukan perubahan dengan menyesuaikan diri pada pasar saat melakukan kunjungan ke Shanghai.
Menurut data resmi dari pemerintah, sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (10/9/2014), ekspor China turun 18,1% selama Februari dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan itu merupakan yang tertinggi sejak terjadi krisis keuangan global.