korea by dewanti

Thursday, April 10, 2014

Pelaku Pasar Saham Kecewa, Pileg Tak Sesuai Harapan

Jakarta -Hasil hitung cepat alias quick count Pemilihan Umum Legislatif (pileg) menunjukkan tidak ada pemenang mayoritas. Partai unggulan PDIP tidak mampu menyentuh batas minimal presidential treshold 25%. Kondisi ini direspons negatif oleh pelaku pasar saham.
Membuka perdagangan, Kamis (10/4/2014), IHSG terjun bebas 145,466 poin (2,96%) ke level 4.775,938. Dolar AS juga menguat ke level Rp 11.330, dibandingkan posisi Selasa kemarin Rp 11.290.
Direktur Utama Indo Premier Moleonoto berpendapat, hasil pileg kemarin tidak sesuai dengan ekspektasi pasar sehingga direspons negatif.
"Untuk market reaksi negatif dari hasil pemilu kemarin, karena mereka masih berharap Jokowi Effect bisa memberi kontribusi besar, ternyata tidak. Tidak ada satu partai pun yang mendapatkan hasil sampai 25%, ini direspons negatif," ujar Moleonoto saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (10/4/2014).
Dia menjelaskan, hal tersebut akan berpengaruh terhadap pergerakan pasar di Indonesia baik Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) maupun nilai tukar rupiah. Setidaknya, hingga Juni nanti, fluktuasi di pasar masih akan terjadi sampai masyarakat tahu akan kepastian politik di Indonesia.
"Ini masih tidak jelas, ke depan sampai Juni tidak pasti kondisinya, pasar masih menunggu-nunggu, siapa calon pemimpin dan pendampingnya. Masih menunggu kepastian politik," jelas dia.
Namun, dia melanjutkan, secara fundamental perekonomian Indonesia masih stabil dan membaik. Diharapkan, pergerakan saham dan rupiah masih akan stabil mengikuti fundamental yang ada.
"Kalau fundamental nggak ada yang berubah, cuma pemerintah yang baru arahnya kan belum jelas, nggak ada yang tahu akan seperti apa, ini yang menjadi masalah. Mestinya rupiah di Rp 11.000 harusnya bisa lebih kuat lagi," tandasnya. (detik.com)