liputan6.com, Jakarta: Imbas menghijaunya laju bursa saham AS seiring dengan sejumlah rilis data-data positif memberikan angin segar bagi sebagian besar laju bursa saham Asia, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pelaku pasar memanfaatkan momen tersebut untuk kembali bertransaksi terlihat dari saham-saham berkapitalisasi besar yang sebelumnya mengalami pelemahan mulai berbalik diburu dan beranjak ke zona hijau.
Kurs rupiah yang sempat bergerak menguat memberikan tambahan sentimen positif meskipun secara intraday perdagangan laju IHSG bergerak sideways.
Ulasan pasar saham dari PT Trust Securities, Rabu (18/12/2013) melaporkan laju bursa saham Asia kemarin mulai variatif terlihat dari indeks utama Nikkei dan Hang Seng yang bergerak positif setelah merespon kenaikan laju bursa saham AS sebelumnya. Di sisi lain, membaiknya ekonomi AS yang ditunjukkan oleh data-data ekonominya ditanggapi positif pelaku pasar bursa saham Asia karena dipersepsikan dapat meningkatkan permintaan yang nantinya berhubungan dengan potensi kenaikan ekspor dari Asia.
"Akan tetapi, laju bursa saham China memerah seiring melemahnya saham-saham properti dan konsumer; serta menanggapi negatif pelaku pasar terhadap Konferensi Pemerintah China yang belum jelas menyampaikan target pertumbuhan ekonomi di tahun depan," ujar Kepala Riset PT Trust Securities, Reza Priyambada.
Dari kawasan Eropa, indeks bursa saham justru kembali melemah pasca rilis kenaikan data-data indeks manufaktur di berbagai wilayah yang membuat pasar saham Eropa rebound pada sehari sebelumnya. Saat ini laju bursa saham Eropa kembali melemah seiring sikap pelaku pasar yang menahan diri antisipasi jelang dimulainya rapat FOMC.
Pada perdagangan kali ini, IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4.125-4.155 dan resistance 4.175-4.206. Pola teknikal indeks menyerupai ladder bottom di atas lower bollinger bands (LBB). MACD masih menurun dengan histogram negatif yang lebih pendek. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba upreversal meski terbatas.
"Laju IHSG berhasil melewati target resisten (4145-4165). Meski bergerak positif namun, tetap saja IHSG masih dalam tren pelemahannya," kata Reza.
Laju IHSG, lanjut Reza, kemungkinan masih akan variatif menguat terbatas. Akan tetapi, laju penguatan tersebut dapat berubah bila IHSG juga ikut bersikap antisipasi jelang rapat FOMC.
Untuk perdagangan kali ini, saham-saham yang layak jadi pertimbangan antara lain:
- ICBP, dengan posisi support 9800-9950 dan resistance 10100-10250, trading buy selama naik 10000
- BBNI, dengan posisi support 3800-3850 dan resistance 3950-4000, trading buy selama naik 3875
- SMGR, dengan posisi support 12800-13100 dan resistance 13300-13450, trading buy selama naik 13100
- ITMG, dengan posisi support 27400-27650 dan resistance 28000-28550, trading buy selama naik 27800
- KLBF, 1180-1260, trading buy selama naik 1190
- BMRI, 7500-7950, trading buy selama naik 7800
- BDMN, 3575-4025, trading sell jika 3900 gagal bertahan
- TAXI, 1460-1540, trading buy selama naik 1490
- CNKO, 255-290, trading buy selama naik 260.