Jakarta -Tampaknya harapan kami dimana mulai berbalik positifnya laju bursa saham global yang diharapkan dapat memperlambat laju pelemahan IHSG, tidak terjadi. IHSG masih melanjutkan pelemahannya seiring masih banyaknya aksi jual yang terjadi. Kali ini gantian dimana saat laju IHSG sedang berkubang dalam zona merah, laju bursa saham Asia bergerak positif yang terimbas menghijaunya laju bursa saham AS dan Eropa sebelumnya. Maraknya aksi jual membuat IHSG terhempas sehingga membuat mayoritas sektor mengalami pelemahan. Saham-saham kapitalisasi pasar pun banyak yang berguguran a.l GGRM, UNVR, ITMG, SMGR, dan lainnya. Berbalik melemahnya Rupiah dan laju pembukaan bursa saham Eropa yang melemah menambah sentimen negatif. Tampaknya pelaku pasar mulai kembali ke realitas setelah Jokowi effect.
Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4895,50 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4802,02 (level terendahnya) di pertengahan sesi 2 dan berakhir di level 4805,61. Volume perdagangan naik dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell..
Pada perdagangan Rabu (19/3) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4788-4795 dan resisten 4850-4896. Evening star di bawah upper bollinger band (UBB). MACD mulai terbatas kenaikannya dengan histogram positif yang turun. RSI, Stochastic, dan William's %R mulai downtrend terbatas. Laju IHSG masuk pada kisaran support (4800-4825) meski tidak sampai bergerak lebih rendah karena masih adanya daya beli terbatas. Hasrat profit taking masih cukup besar sehingga dikhawatirkan pelemahan berpeluang berlanjut. (detik.com)