Jakarta -Kemarin (22/04) IHSG berakhir menguat tipis. IHSG menguat sebesar 0.12% atau naik 5.91 poin ke level 4,898.20. Sepinya sentiment dan data ekonomi yang dirilis kemarin membuat pergerakan IHSG cenderung flat. Investor asing melakukan aksi beli sebesar Rp 1 triliun sambil menanti peta koalisi politik di dalam negeri. Sektor pertambangan memimpin penguatan IHSG dengan kenaikan sebesar 1.89%.
Sementara itu, indeks di bursa Wall Street rata-rata kompak menguat, di mana indeks indeks Standard & Poor's 500 naik 0,41% menjadi 1.879,55, indeks Dow Jones Industrial Average naik 65,12 poin atau 0,40% menjadi 16,514,37. Kenaikan bursa Wall Street sudah berlangsung selama enam hari berturut-turut. Kenaikan tersebut disupport oleh kinerja emiten pada kuartal I 2014 serta naiknya indeks harga perumahan AS sehingga pelaku pasar AS masih memberanikan diri untuk masuk ke market. Inline dengan bursa Wall Street, pasar Asia pagi ini juga rata-rata dibuka menguat. MSCI Asia Pacific Index pagi ini menguat sebesar 0,4%. Kenaikan bursa Asia tersebut ditengah penantian pelaku pasar akan dirilisnya data Manufaktur China.
Hari ini kami perkirakan IHSG akan menguat terbatas seiring penguatan bursa Global, namun tetap perlu diwaspadai aksi profit taking. Secara teknikal, IHSG berada di atas area middle bollinger bands dan membentuk menyerupai candle hammer. Indikator MACD bergerak mendatar dengan histogram positif memendek, indikator stochastic oscillator berada di area oberbought.(detik.com)