New York -Pasar saham Wall Street secara keseluruhan tertekan oleh ketegangan di Ukraina, tapi Nasdaq berhasil menguat berkat penguatan saham Apple.
Saham Apple, perusahaan termahal di dunia, melompat 8,2% ke level US$ 567,77 per lembar ke titik tertingginya sejak Agustus. Lonjakan saham ini disokong kinerja yang solid, program buyback saham, pembagian dividen, dan rencana pecah saham.
Tiga indeks acuan di bursa Paman Sam itu sempat dibuka menguat tinggi di awal perdagangan. Namun aksi jual terjadi menjelang penutupan perdagangan.
Volatilitas perdagangan ini disebabkan oleh komentar dari Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, yang menyatakan pasukan Rusia sedang melakukan latihan militer di perbatasan Ukraina.
"Arah pergerakan pasar bias, dari berita baik yang awalnya didengar sempat membuat saham-saham menguat," kata Kim Forrest, analis pasar senior dari Fort Pitt Capital Group di Pittsburgh, seperti dikutip Reuters, Jumat (25/4/2014).
Pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat, Indeks Dow Jones stagnan di 16.501,65. Indeks S&P 500 naik tipis 3,22 poin (0,17%) ke level 1.878,61. Indeks Komposit Nasdaq bertambah 21,372 poin (0,52%) ke level 4.148,338. (detik.com)