Jakarta -Para Anggota Bursa (AB) atau perusahaan sekuritas berharap adanya lonjakan jumlah investor dengan gelaran Sekolah Pasar Modal (PSM) 2014 yang dilakukan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerjasama dengan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan Anggota Bursa (AB).
Direktur PT RHB OSK Securities Indonesia Hendy Salim mengatakan, sekolah pasar modal ini diharapkan bisa meningkatkan jumlah investor yang angkanya masih minim.
"Kontribusi pasti ada tapi besarannya belum signifikan, yang kita harapkan bisa meningkatkan jumlah investor. Dengan acara ini akan ada perkembangan dari mulut ke mulut, ada efek domino soal edukasi ini," kata Hendy saat acara Pembukaan Kegiatan Sekolah Pasar Modal (SPM) Reguler 2014 di Gedung BEI, Jakarta, Senin (28/4/2014).
Menurutnya, masyarakat Indonesia perlu mendapatkan pendidikan soal investasi yang lebih luas. Melalui pendidikan pasar modal, masyarakat akan lebih paham soal investasi yang pada akhirnya dapat menarik investor masuk pasar modal.
"Kami belum menghitung benar tapi kenaikan angkanya masih di bawah 20%. Tapi yang kita temui itu sebenarnya tujuannya lebih ke pemahaman masyarakat semakin tinggi walaupun mereka nggak buka rekening. Untuk di daerah mereka masih belum tahu seperti apa. Target yang baru diharapkan penetrasi ke daerah semakin intensif, kami lebih menyiapkan infrastruktur, kita siapkan riset kita, middle small cap capital, diharapkan banyak saham-saham middle small bisa ke cover," terang dia.
Saat ini, Hendy menyebutkan, data perusahaannya menunjukkan jika porsi investor ritel sudah mencapai 70%, diharapkan dengan adanya acara ini bisa naik hingga 80%.
"Porsi ritel masih lebih banyak karena kita punya cabang di beberapa kota besar kayak Medan, Surabaya, Bandung, Makassar. Porsi 70:30 ritel dan institusi, bisa mengarah 80:20. Kepemilikan lokal 60-70%," katanya.
Di tempat yang sama, Direktur Kresna Securities Ocky Budiyanto menambahkan, pihaknya menargetkan bisa menaikkan jumlah transaksi seiring meningkatnya jumlah investor di pasar modal.
Dia menyebutkan, saat ini rata-rata transaksi harian mencapai Rp 100 miliar per hari dan diharapkan bisa naik menjadi Rp 200 miliar per hari.
"Porsi 70% ritel, 30% institusi. Pengennya 50:50, kita pengen tingkatkan lebih lihat value. Kepemilikan asing 5% dan kebanyakan institusi. Transaksi Kresna saat ini Rp 80-100 miliar rata-rata, targetnya naik bisa Rp 200 miliar. Market share 1% saat ini, targetnya bisa 1,5%," tandasnya.(detik.com)