Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh hingga 50 poin akibat maraknya aksi jual. Investor mengambil untuk atas penguatan IHSG sepanjang pekan lalu.
Tapi pelemahan ini berbanding terbalik dengan rupiah. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bisa menguat ke posisi Rp 11.580 per dolar AS.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka turun tipis 2,875 poin (0,06%) ke level 4.894,768. Indeks bergerak datar di zona merah. Sentimen negatif datang dari bursa global dan regional.
Indeks hanya sempat menyentuh zona hijau di posisi 4.901847, setelah itu langsung meluncur cukup tajam di zona merah. Saham-saham lapis dua terkena koreksi paling dalam.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Senin (28/4/2014), IHSG anjlok 50,246 poin (1,03%) ke level 4.847,397. Sementara Indeks LQ45 jatuh 9,375 poin (1,13%) ke level 820,100.
Investor melepas saham sambil menunggu laporan kinerja emiten di triwulan I-2014. Aksi beli selektif terjadi di saham-saham agrikultur, namun belum mampu bawa Indeks ke zona hijau.
Perdagangan siang hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 119.430 kali pada volume 2,405 miliar lembar saham senilai Rp 2,834 triliun. Sebanyak 55 saham naik, 251 turun, dan 28 saham stagnan.
Pergerakan bursa-bursa di Asia masih sama seperti pagi tadi, kompak bergerak di zona merah. Bursa saham Jepang memimpin pelemahan dengan koreksi lebih dari 1%.
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
- Indeks Nikkei 225 anjlok 167,75 poin (1,16%) ke level 14.261,51.
- Indeks Hang Seng turun 86,22 poin (0,39%) ke level 22.137,31.
- Indeks Komposit Shanghai jatuh 25,09 poin (1,23%) ke level 2.011,43.
- Indeks Straits Times berkurang 5,19 poin (0,16%) ke level 3.262,38.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Astra Agro (AALI) naik Rp 825 ke Rp 29.125, Multi Prima (LPIN) naik Rp 200 ke Rp 5.200, Duta Pertiwi (DUTI) naik Rp 150 ke Rp 4.600, dan Bina Dana (ABDA) naik Rp 100 ke 5.200.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 750 ke Rp 53.800, Mayora (MYOR) turun Rp 500 ke Rp 28.500, Gowa Makassar (GMTD) turun Rp 450 ke Rp 6.350, dan Baramulti (BSSR) turun Rp 435 ke Rp 1.505. (detik.com)