Jakarta -Investor asing berharap Pemilihan Presiden (Pilpres) Juli mendatang bisa berjalan lancar. Optimisme itu mendorong masuknya dana asing dalam jumlah besar tahun ini.
Dari awal tahun sampai penutupan perdagangan kemarin total pembelian bersih alias net buy investor asing mencapai Rp 41,146 triliun.
Menurut Analis OSO Securities Supriyadi, sekarang ini pelaku pasar dan domestik sedang dalam posisi wait and see alias aksi tunggu setelah menempatkan dananya dalam jumlah besar akhir-akhir ini. Sehingga pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung fluktuatif dalam beberapa hari terakhir.
"Mereka menunggu moment siapa yang akan jadi presiden dan wakilnya. Memang ada kaitannya terkait kepastian pencapresan jadi pasar positif, tapi ada faktor pendukung lain seperti global dan domestik juga," katanya ketika dihubungi detikFinance, Kamis (22/5/2014).
Investor asing juga termasuk yang paling aktif bertransaksi di lantai bursa ketimbang investor domestik. Total nilai transaksi yang sudah dilakukan investor asing sejak awal tahun mencapai Rp 352,1 triliun setara 61% dari total transaksi BEI.
Sementara sisanya yang sebesar 39% adalah investor domestik, dengan nilai Rp 225 triliun. Tapi kemarin asing memilih wait and see sementara domestik getol jual saham.
Sementara jumlah aset asing yang tercatat di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) perbulan April lalu mencapai Rp 1.697,721 triliun, masih lebih tinggi dari aset investor domestik yang mencapai Rp 1.214,21 triliun.
Menurut Pengamat Pasar Uang Farial Anwar, selain didukung data-data ekonomi seperti turunnya defisit neraca perdagangan dan inflasi yang terkendali, masuknya asing juga ditarik oleh mulai jelasnya peta politik jelang pemilihan umum presiden.
"Asing kembali tertarik masuk ke pasar keuangan kita. Asing tidak hanya masuk lewat IHSG tapi juga obligasi," ujarnya. (detik.com)