Jakarta -Laju IHSG tidak berbeda jauh dibandingkan dengan awal pekan sebelumnya di mana mengalami pelemahan pasca diadakannya debat capres. Yang menarik ialah pergerakan saham ISAT yang masuk dalam jajaran top gainer sehingga mengangkat saham TLKM dan saham infrastruktur lainnya hanya karena pernyataan Jokowi dalam debat hari minggu. Di sisi lain, variatifnya laju bursa saham Asia membuat mood pelaku pasar untuk kembali ke pasar belum terangkat. Pelaku pasar masih cenderung wait & see terhadap sentimen yang ada terutama dari seberapa dalam pelemahan Rupiah dan masih melemahnya pasar obligasi. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4868,02 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4840,98 (level terendahnya) di mid sesi 2 dan berakhir di level 4842,13. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan penurunan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Selasa (24/6) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4830-4835 dan resisten 4865-4878. Inverted hammer di lower bollinger band (LBB ). MACD masih bergerak turun dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, Stochastic, dan William's %R masih melanjutkan penurunan. Meski IHSG sempat tertahan berada di atas kisaran target support (4835-4839) namun, juga tidak mampu mendekati target kisaran resisten (4875-4893). Aksi jual masih terjadi sehingga masih menyulitkan IHSG untuk bangkit. Apalagi jika selalu dikaitkan dengan masalah politik dan makin melemahnya Rupiah. IHSG masih berpotensi melanjutkan pelemahan jika sentimen yang ada kurang baik dan tidak didukung dengan pergerakan bursa saham global yang cenderung melemah.(detik.com)