Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin anjlok 78 poin setelah marak terjadi aksi lepas saham. Tekanan jual membuat IHSG harus berakhir melemah, bersamaan dengan nilai tukar rupiah.
Menutup perdagangan, Rabu (12/11/2013), IHSG jatuh 78,749 poin (1,80%) ke level 4.301,891. Sementara Indeks LQ45 anjlok 16,357 poin (2,24%) ke level 714,798.
Indeks Dow Jones dan S&P 500 di bursa Wall Street kembali cetak rekor tertinggi. Investor berburu saham antisipasi terpilihnya Janet Yellen sebagai wanita pertama yang memimpin The Federal Reserve.
Pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, Indeks Dow Jones menguat 70,96 poin (0,45%) ke level 15.821,63 dan merupakan rekor tertingginya. Dow Jones juga menembus intraday terttingginya di 15.822.98.
Sedangkan Indeks Standard & Poor's 500 melaju 14,31 poin (0,81%) ke level 1.782,00, juga termasuk rekor tertingginya sepanjang masa. Indeks Komposit Nasdaq melonjak 45,66 poin (1,16%) ke level 3.965,58.
Hari ini IHSG diperkirakan masih akan bergerak negatif meski ada sentimen positif dari pasar global. Situasi ekonomi dalam negeri yang belum kondusif memicu pelaku pasar lakukan aksi jual.
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
- Indeks Nikkei 225 melonjak 163,17 poin (1,12%) ke level 14.730,33.
- Indeks KOSPI naik 8,25 poin (0,42%) ke level 1.971,81.
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
Trust Securities
Seperti yang kami sampaikan sebelumnya di mana pelemahan terbatas akan sulit tercapai dengan negatifnya sentimen yang justru datang dari dalam negeri. Laju IHSG bukannya membaik, justru semakin anjlok. Tampaknya pelaku pasar, terutama asing, memanfaatkan rilis kenaikan BI rate tersebut untuk jor-joran melakukan aksi jual. Rilis kenaikan BI rate tersebut tampak menjadi pembenaran dilakukannya aksi jual besar-besaran tersebut. Apalagi diperparah dengan makin melemahnya nilai tukar Rupiah dan kondisi bursa saham Asia serta pembukaan pasar saham Eropa yang berbalik melemah setelah merespon pelemahan bursa saham AS menjadikan IHSG kehilangan daya topangnya sehingga masih longsor ke zona merah. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4358,49 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4284,03 (level terendahnya) di akhir sesi 1 dan berakhir di level 4301,89. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Kamis (14/11) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4261-4285 dan resistance 4312-4327. Berpola menyerupai three black crows mendekati lower bollinger bands (LBB). MACD melanjtukan penurunan dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic melanjutkan penurunannya. Laju IHSG bergerak jauh di bawah target support (4350-4362) dan kembali gagal berada pada target tersebut sehingga memberikan penilaian masih akan negatifnya laju IHSG. Meski IHSG menawarkan level support yang menarik namun, cermati kembali tren yang terjadi. Selama belum ada sinyal maupun sentimen positif maka IHSG masih dalam tren pelemahannya.
KDB Daewoo Securities
Pada perdagangan kemarin IHSG ditutup turun -78.75 poin (-1.80%) ke 4,301.89 dengan jumlah transaksi sebanyak 9.8 juta lot atau setara dengan Rp5.5 triliun.
Pergerakan sektor-sektor IHSG a.l sektor agricultural (-0.61%), sektor basic-industries (-2.40%), sektor construction and property (-2.80%), sektor consumer goods (-0.41%), sektor finance (-2.10%), sektor infrastructure (-2.10%), sektor mining (-1.70%), sektor misc-industries (-3.03%), dan sektor trade (-1.14%).
Tercatat sebanyak 41 saham mengalami penguatan, 200 saham mengalami penurunan, 73 saham tidak mengalami perubahan dan 138 saham tidak diperdagangkan sama sekali.
Saham-saham yang menempati top gainers a.l. INDF (+3.20%), EXCL (+2.09%), GGRM (+1.08%), AALI (+1.44%), dan TPIA (+4.39%). Sementara itu, saham-saham yang menempati top losers a.l. ASII (-3.79%), TLKM (-4.49%), BBRI (-3.95%), BMRI (-3.25%), dan SMGR (-4.09%).
Asing tercatat melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp 863 miliar dengan saham yang paling banyak dijual a.l. BMRI, TLKM, BBRI, BBCA, dan INTP. Mata uang Rupiah terdepresiasi 11,605 per Dollar AS.
Secara teknikal penurunan IHSG kemarin tertahan di support di 4,304, hingga support selanjutnya di 4,191 sekaligus gap, volume menurun, stochastic deathcross, dan PSAR masih berada pada sinyal downtrend. Untuk perdagangan esok kami perkirakan akan mengalami tenikal rebound. Dengan support 4,191 dan resistance 4,403. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah: BBRI, PTBA, WIKA. (detik.com)